Di artikel sebelumnya, saya sudah menjelaskan apa itu content marketing dan manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan dari penerapan content marketing. Content marketing adalah teknik marketing yang memanfaatkan konten yang relevan, penting, dan konsisten untuk mencapai tujuan marketing. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari content marketing. Dari meningkatkan jumlah trafik ke website sampai mengajak audiens untuk menjadi pelanggan.
Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel Apa Itu Content Marketing, Anda tidak bisa asal-asalan dalam memproduksi konten. Anda memerlukan strategi agar upaya content marketing Anda membuahkan hasil yang memuaskan. Di artikel ini saya akan menjelaskan strategi content marketing yang efektif untuk meningkatkan penjualan di bisnis Anda.
Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Membuat Strategi Content Marketing
Sebelum membuat strategi content marketing, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu target audiens, masalah yang dihadapi target audiens, dan keunikan produk.
Siapa target audiens konten Anda? Berapa banyak target audiens yang akan Anda jangkau? Sama seperti bisnis Anda yang memiliki beragam jenis konsumen, konten Anda juga memiliki lebih dari satu karakter pembaca. Menggunakan beragam jenis konten dan channel distribusi akan membantu Anda untuk menjangkau setiap tipe pembaca sesuai dengan tipe konten tertentu.
Idealnya produk atau layanan yang Anda tawarkan adalah solusi dari masalah yang dialami oleh target audiens Anda. Sama halnya dengan konten yang akan Anda produksi. Konten adalah media Anda untuk mengedukasi audiens bagaimana mengatasi masalah yang mereka alami.
Kompetitor Anda menawarkan produk yang mirip dengan milik Anda. Artinya calon konsumen potensial Anda harus mengetahui bahwa produk yang Anda tawarkan lebih baik, atau setidaknya berbeda dari yang lain. Keunikan tersebut yang akan membuat konten Anda layak untuk dibaca.
Masih bingung bagaimana menentukan tujuan content marketing Anda? Tenang. Ada metode dari Hubspot yang bisa Anda terapkan ketika menentukan tujuan content marketing. Metode tersebut adalah SMART.
SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-Bound)
Apa itu SMART? SMART adalah kependekan dari Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time-Bound. Dimulai dari Specific (spesifik). Ketika menentukan tujuan dari content marketing, buatlah tujuan yang sesingkat dan sespesifik mungkin. Hindari penggunaan kalimat yang ambigu. Misalnya, “Menjadi tahun yang hebat untuk marketing”. Sebaiknya gunakan kalimat yang jelas seperti meningkatkan trafik organik, meningkatkan leads organic, atau dominasi hasil pencarian Google untuk kata kunci tertentu.
Selanjutnya adalah Measurable (dapat diukur). Tujuan yang spesifik saja tidak cukup. Tujuan tersebut harus dapat diukur. Sebab tujuan yang tidak dapat diukur akan membuat proses mencapai tujuan tersebut kehilangan arah. Dengan adanya angka yang bisa diukur, Anda bisa memeriksa perkembangan proses Anda setiap bulannya. Misalnya, Anda bisa membuat tujuan seperti meningkatkan trafik organik hingga dua kali lipat atau meningkatkan leads organic sebanyak 30 persen.
Komponen ketiga dalam metode ini adalah Attainable (dapat dicapai). Memasang angka yang luar biasa besar dalam tujuan content marketing mungkin terlihat hebat. Namun, Anda juga harus realistis ketika memasang angka. Misalnya, di tahun sebelumnya Anda hanya mengumpulkan leads sebanyak 50 leads setiap bulannya. Tentu menaikkan target menjadi 5000 leads per bulan bukan angka yang realistis.
Komponen selanjutnya adalah Relevant (relevan). Membuat tujuan atau target yang tidak relevan hanya akan merugikan bisnis Anda. Misalnya, bisnis Anda adalah produksi sepatu yang produksi maksimumnya adalah 1000 pasang sepatu per bulan. Yang harus Anda tingkatkan bukan produksinya terlebih dulu, melainkan jumlah distributornya.
Terakhir adalah Time-Bound (batas waktu). Dalam merencanakan target atau tujuan, Anda juga perlu menetapkan deadline kapan tujuan itu harus tercapai. Misalnya, dalam setahun Anda membagi deadline target menjadi per bulan, 3 bulan, atau 6 bulan. Dengan begitu Anda bisa melakukan evaluasi progres per kurun waktu tertentu.
Agar bisa merencanakan strategi content marketing yang sukses, Anda harus mengidentifikasi target audiens dengan jelas. Target audiens konten inilah yang disebut dengan buyer persona. Dengan memahami siapa target audiens, Anda bisa memproduksi konten yang lebih relevan dan bermanfaat bagi mereka.
Hal ini berlaku bagi bisnis yang baru saja buka dan bisnis yang sudah lama berjalan. Untuk bisnis yang baru buka sudah tentu memerlukan pengetahuan mengenai target baru. Begitu juga dengan bisnis yang sudah lama berjalan. Bisa jadi target audiens Anda mengalami perubahan. Untuk itu Anda juga perlu mengupdate riset buyer persona setiap kurun waktu tertentu agar bisa memberikan konten yang selalu relevan.
Selain itu, Anda juga perlu melakukan riset kata kunci. Riset kata kunci ini penting agar Anda memproduksi konten yang memang dicari oleh banyak orang. Selengkapnya mengenai cara riset keyword dapat Anda baca di artikel 9 Cara Riset Keyword untuk Blog dan Website.
Blog adalah jenis konten yang paling umum untuk content marketing. Platform ini memungkinkan Anda untuk menuangkan ide dan informasi secara lengkap dalam satu artikel. Selain itu, konten blog merupakan investasi jangka panjang karena tingkat ketahanan konten blog adalah yang paling tinggi dibanding jenis konten lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan Social Media Online Class, konten blog dapat bertahan hingga dua tahun lamanya.
Ebook juga merupakan salah satu bentuk content marketing yang bisa Anda andalkan. Anda bisa membuat syarat untuk bisa mengunduh ebook Anda, orang harus memasukkan email terlebih dahulu. Jadi Anda bisa mendapatkan leads melalui ebook yang kemudian bisa Anda konversi menjadi konsumen di masa mendatang.
Video juga salah satu jenis konten yang perlu Anda perhatikan untuk content marketing. Sebab video marketing dapat membuat pengunjung Anda menghabiskan waktu lebih lama di blog. Semakin lama waktu yang dihabiskan pengunjung di blog, semakin bagus pula nilai di Google. Menurut penelitian iMPACT, video meningkatkan organic traffic sebanyak 157 persen.
Di langkah ini strategi content marketing yang perlu Anda lakukan adalah melakukan audit konten-konten lama dan menentukan konten mana yang masih bisa diselamatkan. Anda bisa melakukan audit konten dengan menggunakan Google Analytics. Periksa konten mana saja yang masih menghasilkan trafik tinggi, konten yang berpotensi mendapatkan banyak trafik, dan konten yang tidak menghasilkan trafik sama sekali.
Fokus Anda di langkah ini adalah menyelamatkan dua jenis konten pertama. Untuk konten yang sudah menghasilkan trafik tinggi, Anda bisa menambahkan update yang sesuai dengan tren. Sedangkan untuk konten yang berpotensi memperoleh trafik, bisa Anda benahi sesuai dengan faktornya.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan sebuah konten tidak mendapatkan trafik tinggi. Dari salah menargetkan kata kunci, kesalahan menulis meta deskripsi, ukuran gambar terlalu besar, atau penjelasan di artikel kurang lengkap.
Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel Apa Itu Content Marketing, Anda tidak bisa asal-asalan dalam memproduksi konten. Anda memerlukan strategi agar upaya content marketing Anda membuahkan hasil yang memuaskan. Di artikel ini saya akan menjelaskan strategi content marketing yang efektif untuk meningkatkan penjualan di bisnis Anda.
Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Membuat Strategi Content Marketing
Sebelum membuat strategi content marketing, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu target audiens, masalah yang dihadapi target audiens, dan keunikan produk.
- Target Audiens Anda
Siapa target audiens konten Anda? Berapa banyak target audiens yang akan Anda jangkau? Sama seperti bisnis Anda yang memiliki beragam jenis konsumen, konten Anda juga memiliki lebih dari satu karakter pembaca. Menggunakan beragam jenis konten dan channel distribusi akan membantu Anda untuk menjangkau setiap tipe pembaca sesuai dengan tipe konten tertentu.
- Masalah yang Dihadapi Target Audiens Anda
Idealnya produk atau layanan yang Anda tawarkan adalah solusi dari masalah yang dialami oleh target audiens Anda. Sama halnya dengan konten yang akan Anda produksi. Konten adalah media Anda untuk mengedukasi audiens bagaimana mengatasi masalah yang mereka alami.
- Keunikan Produk Anda
Kompetitor Anda menawarkan produk yang mirip dengan milik Anda. Artinya calon konsumen potensial Anda harus mengetahui bahwa produk yang Anda tawarkan lebih baik, atau setidaknya berbeda dari yang lain. Keunikan tersebut yang akan membuat konten Anda layak untuk dibaca.
7 Langkah Membuat Strategi Content Marketing
Content marketing membantu para pemilik bisnis untuk menyiapkan dan merencanakan cara memperoleh trafik dan leads dengan cara yang efektif. Setelah memahami target audiens, masalah yang mereka hadapi, dan solusi dari masalah mereka, selanjutnya adalah merencanakan strategi content marketing. Berikut adalah 7 langkah membuat strategi content marketing efektif.1. Tentukan Tujuan
Apa tujuan Anda membuat strategi content marketing? Mengapa Anda memutuskan untuk membuat strategi content marketing dan memproduksi konten? Ketahui tujuan yang ingin Anda capai sebelum mulai merencanakan strategi content marketing. Dengan begitu Anda bisa membuat rencana yang lebih matang untuk strategi Anda.Masih bingung bagaimana menentukan tujuan content marketing Anda? Tenang. Ada metode dari Hubspot yang bisa Anda terapkan ketika menentukan tujuan content marketing. Metode tersebut adalah SMART.
SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-Bound)
Apa itu SMART? SMART adalah kependekan dari Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time-Bound. Dimulai dari Specific (spesifik). Ketika menentukan tujuan dari content marketing, buatlah tujuan yang sesingkat dan sespesifik mungkin. Hindari penggunaan kalimat yang ambigu. Misalnya, “Menjadi tahun yang hebat untuk marketing”. Sebaiknya gunakan kalimat yang jelas seperti meningkatkan trafik organik, meningkatkan leads organic, atau dominasi hasil pencarian Google untuk kata kunci tertentu.
Selanjutnya adalah Measurable (dapat diukur). Tujuan yang spesifik saja tidak cukup. Tujuan tersebut harus dapat diukur. Sebab tujuan yang tidak dapat diukur akan membuat proses mencapai tujuan tersebut kehilangan arah. Dengan adanya angka yang bisa diukur, Anda bisa memeriksa perkembangan proses Anda setiap bulannya. Misalnya, Anda bisa membuat tujuan seperti meningkatkan trafik organik hingga dua kali lipat atau meningkatkan leads organic sebanyak 30 persen.
Komponen ketiga dalam metode ini adalah Attainable (dapat dicapai). Memasang angka yang luar biasa besar dalam tujuan content marketing mungkin terlihat hebat. Namun, Anda juga harus realistis ketika memasang angka. Misalnya, di tahun sebelumnya Anda hanya mengumpulkan leads sebanyak 50 leads setiap bulannya. Tentu menaikkan target menjadi 5000 leads per bulan bukan angka yang realistis.
Komponen selanjutnya adalah Relevant (relevan). Membuat tujuan atau target yang tidak relevan hanya akan merugikan bisnis Anda. Misalnya, bisnis Anda adalah produksi sepatu yang produksi maksimumnya adalah 1000 pasang sepatu per bulan. Yang harus Anda tingkatkan bukan produksinya terlebih dulu, melainkan jumlah distributornya.
Terakhir adalah Time-Bound (batas waktu). Dalam merencanakan target atau tujuan, Anda juga perlu menetapkan deadline kapan tujuan itu harus tercapai. Misalnya, dalam setahun Anda membagi deadline target menjadi per bulan, 3 bulan, atau 6 bulan. Dengan begitu Anda bisa melakukan evaluasi progres per kurun waktu tertentu.
2. Riset Buyer Persona
Agar bisa merencanakan strategi content marketing yang sukses, Anda harus mengidentifikasi target audiens dengan jelas. Target audiens konten inilah yang disebut dengan buyer persona. Dengan memahami siapa target audiens, Anda bisa memproduksi konten yang lebih relevan dan bermanfaat bagi mereka.
Hal ini berlaku bagi bisnis yang baru saja buka dan bisnis yang sudah lama berjalan. Untuk bisnis yang baru buka sudah tentu memerlukan pengetahuan mengenai target baru. Begitu juga dengan bisnis yang sudah lama berjalan. Bisa jadi target audiens Anda mengalami perubahan. Untuk itu Anda juga perlu mengupdate riset buyer persona setiap kurun waktu tertentu agar bisa memberikan konten yang selalu relevan.
3. Pilih Platform
Untuk menerbitkan konten Anda memerlukan platform. Terdapat berbagai macam platform yang bisa Anda gunakan untuk content marketing. Sampai saat ini, platform terbaik untuk menerbitkan konten blog adalah WordPress. WordPress telah masif digunakan di seluruh dunia. Lebih dari 30 persen website ditenagai oleh WordPress. Hal ini membuat tutorial dan panduan menggunakan WordPress lebih mudah ditemukan. Jadi WordPress ramah digunakan baik oleh developer maupun orang awam.4. Brainstorm Ide Konten
Setelah menentukan platform untuk menerbitkan konten, selanjutnya Anda perlu mengumpulkan ide untuk konten Anda. Ide konten bisa Anda dapatkan dari brainstorming bersama anggota tim Anda dengan mempertimbangkan buyer persona yang sudah Anda buat di awal.Selain itu, Anda juga perlu melakukan riset kata kunci. Riset kata kunci ini penting agar Anda memproduksi konten yang memang dicari oleh banyak orang. Selengkapnya mengenai cara riset keyword dapat Anda baca di artikel 9 Cara Riset Keyword untuk Blog dan Website.
5. Tentukan Jenis Konten yang Akan Dibuat
Terdapat berbagai macam konten yang dapat Anda buat untuk content marketing. Ada blog post, ebook, infografik, video, podcast, atau media sosial.Blog
Blog adalah jenis konten yang paling umum untuk content marketing. Platform ini memungkinkan Anda untuk menuangkan ide dan informasi secara lengkap dalam satu artikel. Selain itu, konten blog merupakan investasi jangka panjang karena tingkat ketahanan konten blog adalah yang paling tinggi dibanding jenis konten lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan Social Media Online Class, konten blog dapat bertahan hingga dua tahun lamanya.
Ebook
Ebook juga merupakan salah satu bentuk content marketing yang bisa Anda andalkan. Anda bisa membuat syarat untuk bisa mengunduh ebook Anda, orang harus memasukkan email terlebih dahulu. Jadi Anda bisa mendapatkan leads melalui ebook yang kemudian bisa Anda konversi menjadi konsumen di masa mendatang.
Video
Video juga salah satu jenis konten yang perlu Anda perhatikan untuk content marketing. Sebab video marketing dapat membuat pengunjung Anda menghabiskan waktu lebih lama di blog. Semakin lama waktu yang dihabiskan pengunjung di blog, semakin bagus pula nilai di Google. Menurut penelitian iMPACT, video meningkatkan organic traffic sebanyak 157 persen.
6. Terbitkan dan Kelola Konten
Buatlah kalender konten agar strategi content marketing Anda berjalan sukses. Menjadwalkan terbitnya konten sangat penting agar Anda selalu bisa konsisten dalam memproduksi konten. Sebab syarat suksesnya content marketing terletak pada tiga faktor, yaitu relevan, penting, dan konsisten. Selain itu, Anda membutuhkan lebih dari satu konten agar content marketing bisa membuahkan hasil memuaskan.7. Audit Konten
Content marketing bukan hanya tentang bagaimana menerbitkan konten-konten baru. Konten-konten lama juga harus menjadi perhatian. Anda perlu melakukan evaluasi konten secara teratur untuk mengetahui konten-konten mana yang berhasil mengumpulkan trafik dan mana yang tidak.Di langkah ini strategi content marketing yang perlu Anda lakukan adalah melakukan audit konten-konten lama dan menentukan konten mana yang masih bisa diselamatkan. Anda bisa melakukan audit konten dengan menggunakan Google Analytics. Periksa konten mana saja yang masih menghasilkan trafik tinggi, konten yang berpotensi mendapatkan banyak trafik, dan konten yang tidak menghasilkan trafik sama sekali.
Fokus Anda di langkah ini adalah menyelamatkan dua jenis konten pertama. Untuk konten yang sudah menghasilkan trafik tinggi, Anda bisa menambahkan update yang sesuai dengan tren. Sedangkan untuk konten yang berpotensi memperoleh trafik, bisa Anda benahi sesuai dengan faktornya.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan sebuah konten tidak mendapatkan trafik tinggi. Dari salah menargetkan kata kunci, kesalahan menulis meta deskripsi, ukuran gambar terlalu besar, atau penjelasan di artikel kurang lengkap.
Post A Comment:
0 comments: