Tujuan Keuangan: Bagaimana Cara Menyusunnya - Sadar tidak sadar, kita semua pasti pernah melakukan penyusunan financial goal atau tujuan keuangan. Tujuan keuangan merupakan perencanaan yang membutuhkan persiapan dana dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, kita ingin menikah dalam 3 tahun mendatang, maka sekarang kita harus mengkalkulasi dana yang harus dikeluarkan untuk menyelenggarakan pernikahan tersebut. Perencanaannya tidak sebatas biaya pengesahan dan pesta saja, namun juga harus mempersiapkan dana rumah tangga yang merupakan awal dari kehidupan sesungguhnya setelah pesta berakhir. Anda tidak mau ‘kan, hidup sengsara untuk beberapa waktu setelah menikah karena terlalu banyak mengeluarkan dana untuk pesta pernikahan saja?
Sebelum melangsungkan pernikahan, Anda memang harus mempertimbangkan hal lain yang dapat dijadikan sebagai rambu-rambu dalam membuat anggaran pernikahan. Beberapa hal yang membuat perencanaan keuangan begitu penting lewat ilustrasi ini adalah kebutuhan setelah pesta berakhir tidak hanya soal makan. Anda dan suami harus memiliki dana yang bisa menutup kebutuhan lain seperti tagihan listrik, air, telepon, langganan TV kabel, hingga kebutuhan kecil yang tidak terduga. Tidak boleh lupa bahwa dana darurat tidak boleh sampai kosong.
Terlebih teori yang menyatakan bahwa tabungan idealis pada rumah tangga setidaknya sebesar 6 kali dari gaji suami dan istri. Belum lagi bila Anda merencanakan untuk memiliki buah hati. Tanggungan hidup di dalam rumah akan semakin banyak. Bahkan, sebelum sang buah hati lahir pun Anda sudah harus menanggung biaya ‘penyambutan’ seperti konsultasi dokter, pemeriksaan rutin, persalinan di rumah sakit, hingga perlengkapan bayi seperti pakaian dan popok.
Ilustrasi di atas merupakan contoh betapa pentingnya memiliki perencanaan keuangan, baik untuk tujuan keuangan tertentu atau sebagai dana simpanan untuk kebutuhan tak terduga. Menyusun tujuan keuangan bukanlah hal yang mudah karena saat pelaksanaannya banyak sekali orang yang tergoda untuk menyentuh simpanan ini, entah untuk kepentingan kebutuhan atau keinginan. Meski begitu, tak lantas tidak ada orang yang bisa berhasil mencapai tujuan keuangan mereka. Keberhasilan orang-orang dalam mencapai tujuan keuangan mereka terletak pada penyusunan serta pelaksanaan rencana keuangan tersebut secara benar. Jadi, keberhasilan tujuan keuangan itu tidak terletak pada harapan yang diwujudkan dengan cara instan.
Untuk membantu Anda mencapai tujuan keuangan, berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat menjadi referensi untuk mencapai tujuan keuangan. Bukan hanya pada awal perencanaan saja, tetapi juga cara pencapaiannya.
Dengan menuliskan tujuan keuangan. Anda bisa memprioritaskan mana yang sifatnya paling mendesak atau harus mendapatkan perhatian lebih dulu. Sehingga penyaluran dana bisa tepat guna sesuai dengn kebutuhan pembayaran. Bagaimana cara untuk membuat tujuan Anda terwujud? Ini dia caranya.
Sementara contoh yang ini, "Saya harus membayar kartu kredit saya karena istri terus meneriaki saya," merupakan motivasi ekstrinsik. Kalau dibandingkan dengan ini, "Saya akan membayar kartu kredit saya, agar saya bisa aman secara finansial," itu merupakan kalimat motivasi intrinsik. Nah, sudah mengerti perbedaannya kan?
Sebagai contoh, seseorang yang sedang berdiet, ada yang memiliki motivasi menurunkan berat badan antara 2 dan 4 kg. Sementara tipe lainnya memutuskan untuk menurunkan berat badan sebanyak 3 kg. Tujuan yang jelas akan membantu mempermudah Anda mencapai apa yang direncanakan lewat aktivitas-aktivitas terkait.
Sebelum melangsungkan pernikahan, Anda memang harus mempertimbangkan hal lain yang dapat dijadikan sebagai rambu-rambu dalam membuat anggaran pernikahan. Beberapa hal yang membuat perencanaan keuangan begitu penting lewat ilustrasi ini adalah kebutuhan setelah pesta berakhir tidak hanya soal makan. Anda dan suami harus memiliki dana yang bisa menutup kebutuhan lain seperti tagihan listrik, air, telepon, langganan TV kabel, hingga kebutuhan kecil yang tidak terduga. Tidak boleh lupa bahwa dana darurat tidak boleh sampai kosong.
Terlebih teori yang menyatakan bahwa tabungan idealis pada rumah tangga setidaknya sebesar 6 kali dari gaji suami dan istri. Belum lagi bila Anda merencanakan untuk memiliki buah hati. Tanggungan hidup di dalam rumah akan semakin banyak. Bahkan, sebelum sang buah hati lahir pun Anda sudah harus menanggung biaya ‘penyambutan’ seperti konsultasi dokter, pemeriksaan rutin, persalinan di rumah sakit, hingga perlengkapan bayi seperti pakaian dan popok.
Ilustrasi di atas merupakan contoh betapa pentingnya memiliki perencanaan keuangan, baik untuk tujuan keuangan tertentu atau sebagai dana simpanan untuk kebutuhan tak terduga. Menyusun tujuan keuangan bukanlah hal yang mudah karena saat pelaksanaannya banyak sekali orang yang tergoda untuk menyentuh simpanan ini, entah untuk kepentingan kebutuhan atau keinginan. Meski begitu, tak lantas tidak ada orang yang bisa berhasil mencapai tujuan keuangan mereka. Keberhasilan orang-orang dalam mencapai tujuan keuangan mereka terletak pada penyusunan serta pelaksanaan rencana keuangan tersebut secara benar. Jadi, keberhasilan tujuan keuangan itu tidak terletak pada harapan yang diwujudkan dengan cara instan.
Untuk membantu Anda mencapai tujuan keuangan, berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat menjadi referensi untuk mencapai tujuan keuangan. Bukan hanya pada awal perencanaan saja, tetapi juga cara pencapaiannya.
1. Buatlah Daftar Tujuan Keuangan yang Ingin Dipenuhi
Langkah pertama yang harus Anda lakukan ialah dengan cara membuat tujuan-tujuan keuangan secara jelas. Agar langkah ini dapat berjalan dengan sempurna, usahakan saat melakukannya jangan tertekan apalagi stres. Apakah 3 hal yang menjadi prioritas utama Anda saat ini? Membeli rumah? Membuka akun investasi? Membayar pinjaman pendidikan? Atau bahkan ketiga-tiganya? Tulis tujuan yang ada untuk mempermudah Anda mencapai tujuan keuangan tersebut.Dengan menuliskan tujuan keuangan. Anda bisa memprioritaskan mana yang sifatnya paling mendesak atau harus mendapatkan perhatian lebih dulu. Sehingga penyaluran dana bisa tepat guna sesuai dengn kebutuhan pembayaran. Bagaimana cara untuk membuat tujuan Anda terwujud? Ini dia caranya.
2. Sadarilah Motivasi Anda yang Sesungguhnya
Motivasi untuk mencapai sesuatu haruslah intrinsik bukan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang Anda miliki untuk diri Anda sendiri. Misalnya, "Saya ingin mengumpulkan dana darurat karena semua orang melakukannya," Contoh lainnya adalah, "Saya akan mengumpulkan dana darurat, karena bila saya di-PHK suatu saat meski bukan karena kesalahan saya, saya akan tetap dapat hidup dengan menjadi freelancer.”Sementara contoh yang ini, "Saya harus membayar kartu kredit saya karena istri terus meneriaki saya," merupakan motivasi ekstrinsik. Kalau dibandingkan dengan ini, "Saya akan membayar kartu kredit saya, agar saya bisa aman secara finansial," itu merupakan kalimat motivasi intrinsik. Nah, sudah mengerti perbedaannya kan?
3. Susun Tujuan Keuangan Anda
Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu tujuan keuangan. Hal itu sebenarnya sah-sah saja. Namun, kami sarankan Anda harus mengutamakan tiga tujuan utama ini, meliputi: (1) berada dalam satu jalur dengan rencana pensiun, (2) Termasuk dalam dana emergensi yang bertumbuh (paling tidak bisa untuk menjamin kehidupan hingga 6 bulan ke depan), dan (3) Berhubungan dengan pelunasan semua tagihan besar. Anda juga bisa membuat susunan tujuan Anda dengan sedikit berbeda, misalnya bila Anda sudah melunasi semua tagihan kartu kredit, Anda baru bisa menabung untuk mendapatkan mobil baru yang lebih layak pakai dalam beberapa tahun ke depan.4. Membuat Tujuan Secara Spesifik, Terukur, dan Menantang
Alangkah lebih baik jika Anda memiliki tujuan yang jelas, terukur, dan mengharuskan Anda untuk bangkit menanggapi tantangan. Agar tujuan dapat benar-benar dicapai, tujuan Anda harus realistis. Anda juga harus memberikan ruang gerak bagi diri Anda sendiri.Sebagai contoh, seseorang yang sedang berdiet, ada yang memiliki motivasi menurunkan berat badan antara 2 dan 4 kg. Sementara tipe lainnya memutuskan untuk menurunkan berat badan sebanyak 3 kg. Tujuan yang jelas akan membantu mempermudah Anda mencapai apa yang direncanakan lewat aktivitas-aktivitas terkait.
Post A Comment:
0 comments: