Alasan mendirikan startup Teknologi

Alasan mendirikan startup Teknologi

Mendirikan startup Teknologi – Bagi Anda khususnya mahasiswa yang masih bingung atau baru saja ingin memasuki dunia startup teknologi atau perusahaan rintisan di bidang teknologi, mungkin akan berpikir dan bertanya-tanya mengapa membangun startup? Sedangkan ada banyak cara lain untuk mendapatkan uang.
Menjawab hal tersebut kami mengambil referensi dari startup class di universitas Stanford yang sedang berlangsung secara online. Dengan pembicara Dustin Moskovitz yang merupakan co-founder Facebook dan Asana. Dalam kelas tersebut ia berbagi ilmu tentang lima alasan mendirikan startup teknologi sebagai berikut:

Alasan pertama: Kehidupan entrepreneur itu mewah?

Anda pasti tahu Bill Gates pendiri Microsoft yang menjadi orang terkaya di dunia atau founder Google, Larry Page, yang memiliki pesawat pribadi. Keduanya memiliki kekayaan yang berlimpah dan sama-sama sukses dengan perusahaan teknologi yang mereka bangun sendiri. Namun, hal tersebut tentu bukanlah perkara mudah, Anda perlu berjuang keras.
Atau sebagai gambaran lain apakah Anda pernah menonton film tentang Facebook yang berjudul The Social Network? Jika iya, mungkin Anda masih ingat salah satu adegan di atas, dimana tim Facebook sedang berpesta setelah mendapatkan pendanaan.
Terlihat menyenangkan, bukan? Namun, itu bukanlah adegan sesungguhnya. Dustin menceritakan bahwa di awal perkembangan Facebook, dirinya dan keempat founder Facebook lainnya bekerja sangat keras. Mereka harus fokus, tetap bekerja, dan mengurangi interaksi sosial. Gambar di bawah ini merupakan salah satu moment saat tim Facebook sedang bekerja.
Kerja keras mereka akhirnya terbayar. Setelah lebih dari 10 tahun, kini Facebook bernilai USD 190 miliar atau jika dikonversi menjadi sekitar Rp 2.320 triliun.

Alasan kedua: Anda akan menjadi bos

Ini mungkin menjadi alasan yang cukup masuk akal untuk mendirikan startup. Karena Anda sendiri yang mendirikan perusahaan dan mempunyai kekuasaan. Cukup menarik, bukan?.
Namun, kenyataanya bukan seperti yang Anda pikirkan. Berikut adalah kutipan dari CEO Evernote, Phil Libin, yang dijelaskan Dustin jika Anda ingin menjadi bos perusahaan.
Orang-orang mempunyai visi untuk menjadi CEO dari sebuah perusahaan yang mereka mulai sendiri dan berada di puncak. Beberapa orang akan termotivasi oleh hal itu, tapi tidak seperti itu kenyataannya.
Apa yang sebenarnya terjadi: orang lain adalah bos Anda – semua pegawai, pelanggan, partner, pengguna, dan media adalah bos Anda. Saya tidak pernah memiliki dan menginginkan lebih banyak bos lagi.
Kehidupan sebagian besar CEO adalah melapor ke semua orang, setidaknya inilah yang saya rasakan dan yang dialami sebagian besar CEO yang saya kenal. Jika Anda ingin kekuasaan dan memberi perintah kepada orang lain, bergabunglah dengan militer atau terjun ke dunia politik. Jangan menjadi seorang entrepreneur.
Menjadi bos bukanlah perkara mudah, Anda harus mengelola segala hal dan memastikan semuanya memiliki arah yang tepat. Pelanggan, pegawai, dan pengguna misalnya, masing-masing memiliki arah yang berbeda dan sebagai bos Anda harus bisa mengarahkan semuanya.

Alasan ketiga: Fleksibilitas

Alasan selanjutnya yang cukup menarik adalah fleksibilitas waktu kerja. Apalagi jika Anda tidak suka dengan rutinitas berulang-ulang seperti pekerja kantoran yang harus pergi ke kantor di pagi hari dan pulang di sore hari. Ini merupakan alasan yang tepat untuk mendirikan startup.
Anda bisa mengatur jadwal kerja sendiri. Dan bekerja di manapun dan kapanpun, bahkan Anda tidak perlu kantor untuk bekerja. Namun, kenyatanya Dustin kembali mengutip pernyataan dari Phil.
Jika Anda ingin menjadi entrepreneur, sejujurnya Anda akan mendapatkan fleksibilitas waktu. Bahkan Anda bisa bekerja di jam manapun yang diinginkan.
Kenyataan lainnya adalah Anda selalu dalam panggilan kerja seperti menangani keluhan pelanggan, developer, dan lainnya. Anda juga harus menjadi panutan, dan ini sangat penting. Jika Anda tidak bersemangat maka tim Anda akan menunjukkan tanda yang sama. Hal ini sangat buruk apabila Anda ingin menjadi entrepreneur.
Selain itu Anda pula harus selalu bekerja. Jika Anda percaya dengan sebuah ide, Anda akan semangat mengerjakannya. Apalagi bila Anda bekerja dengan investor dan partner hebat, mereka akan bekerja keras dan mereka ingin Anda bekerja sangat keras.

Alasan keempat: Anda akan mendapatkan lebih banyak uang

Dalam perusahaan rintisan di bidang teknologi, Anda bisa memilih sebagai pekerja atau mendirikan perusahaan sendiri. Karena Anda akan mendapat bagian lebih sehingga mendapatkan uang yang lebih banyak.

Apakah ini benar sepenuhnya?

Gambar di atas merupakan tabel penghasilan perusahaan. Pada bagian kiri menjelaskan nilai valuasi Facebook dan Dropbox saat ini dan gaji yang Anda dapatkan jika menjadi pegawai ke-100 — khususnya jika Anda memiliki keterampilan dan pengalaman tinggi. Jika bergabung dengan Dropbox dua tahun lalu, setidaknya total pendapatan Anda adalah Rp 122 miliar. Sedangkan jika bergabung dengan Facebook, setidaknya Anda telah mendapatkan Rp 2 triliun.
Beralih ke bagian kanan terdapat dua contoh startup. Secara teoritis jika Anda mendirikan startup dengan nilai valuasi Rp 1 triliun, sebagai founder Anda akan mendapat 10 persennya yaitu sekitar Rp 122 miliar. Atau jika Anda mendirikan “Uber untuk traveling ke luar angkasa” misalnya, dengan nilai valuasi Rp 24 triliun, sebagai founder Anda akan mendapat Rp 2 triliun.

Alasan kelima: Mempunyai dampak besar

Sebagian besar tujuan mendirikan startup teknologi adalah untuk memudahkan dan memecahkan permasalahan. Sehingga berdampak pada ekonomi, budaya, dan masa depan.
Cara lain selain mendirikan startup adalah Anda bisa bergabung dengan perusahaan teknologi besar. Bret Taylor penemu Google Maps misalnya, ia merupakan pegawai ke-1.500 Google, mencipatkan peta yang sangat bermanfaat dan digunakan banyak orang di seluruh dunia.
Alasan keenam: Anda terpanggil untuk melakukannya
Alasan ini didasari oleh dua hal. Pertama, Anda sangat bersemangat dengan sebuah ide dan Anda merasa harus melakukannya. Hal ini sangat penting karena ini merupakan bagian dari seorang entrepreneur. Anda juga harus memilih partner yang tepat dan memiliki visi yang sama sehingga bisa berjalan mulus.
Kedua, dunia memerlukan Anda. Ini merupakan validasi jika ide Anda itu penting, yang akan membuat dunia lebih baik. Jika itu bukan sesuatu yang dibutuhkan dunia, cari ide lain yang lebih berguna.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top