Apabila satu produk yang diciptakan mampu menarik minat banyak orang, maka sudah bisa dipastkan jika akan muncul produk serupa dalam jumlah banyak dan biasanya pihak yang membuat produk kedua akan memberikan harga lebih murah dengan beberapa inovasi yang tak dikeluarkan oleh pelopor bisnis, dan akan menimbulkan red ocean bagi bisnis Anda. Bisnis-bisnis tersebut kemudian akan saling bersaing dengan cara perang harga yang artinya memberikan harga lebih rendah dibandingkan dengan pesaing lain demi mampu menggaet pelanggan sebanyak-banyaknya. Ada beberapa tips mengatasi red ocean yang berujung pada perang harga yang dapat diterapkan dengan baik oleh para pemilik usaha. Sebenarnya persaingan dalam dunia bisnis itu bukanlah hal baru lagi karena sejak dulu ada pemilik bisnis yang bersaing dengan sehat namun ada juga yang bersaing dengan cara kotor sehingga tidak adil dan merugikan usaha lainnya.
Zaman dahulu, pesaing bisnis seringkali dikaitkan dengan peningkatan pelayanan agar masyarakat yang menjadi target konsumen akan tertarik untuk menggunakan maupun beralih pada suatu usaha. Hanya saja akhir-akhir ini, persaingan bukan lagi terlihat dari segi pelayanan dan kualitas produk melainkan penurunan harga besar-besaran dan membuat harga produk orang lain menjadi lebih murah. Memang hal ini cukup atau bahkan sangat efektif menarik minat konsumen, namun apakah Anda tahu jika persaingan ini sudah tidak waras lagi karena akan melemahkan brand produk di mata konsumen dan nilainya pun menjadi turun. Seharusnya sebuah kompetisi adalah harus menguatkan dan menunjukkan kelebihan produk yang dimiliki dan bukan menunjukkan jika mereka murahan atau gampangan dengan produk atau hanya sekedar ingin produk laku keras, cepat habis sehingga mereka dapat memproduksinya lagi.
Mungkin sekali atau dua kali, cara ini efektif untuk memikat pelanggan, namun pelanggan yang cerdas tidak hanya akan memilih produk berdasarkan dari harga tapi juga kualitas dan bila terus menurunkan harga, maka usaha Anda pun akan bangkrut karena pengeluaran dana untuk produksi tidak seimbang dengan pemasukan yang diterima akibat banyak memberikan harga murah. Sebagai pemilik bisnis yang baik, Anda tidak boleh sampai termakan ataupun ikut dalam perang harga tersebut jika tidak ingin bisnis Anda hanya menjadi sebuah investasi jangka pendek dan gunakan berbagai macam tips berikut ini:
Semoga beberapa tips mengatasi perang harga dapat membantu para pemilik bisnis untuk mengambil langkah sekaligus tindakan yang lebih bijak untuk menggaet minat pelanggan.
Zaman dahulu, pesaing bisnis seringkali dikaitkan dengan peningkatan pelayanan agar masyarakat yang menjadi target konsumen akan tertarik untuk menggunakan maupun beralih pada suatu usaha. Hanya saja akhir-akhir ini, persaingan bukan lagi terlihat dari segi pelayanan dan kualitas produk melainkan penurunan harga besar-besaran dan membuat harga produk orang lain menjadi lebih murah. Memang hal ini cukup atau bahkan sangat efektif menarik minat konsumen, namun apakah Anda tahu jika persaingan ini sudah tidak waras lagi karena akan melemahkan brand produk di mata konsumen dan nilainya pun menjadi turun. Seharusnya sebuah kompetisi adalah harus menguatkan dan menunjukkan kelebihan produk yang dimiliki dan bukan menunjukkan jika mereka murahan atau gampangan dengan produk atau hanya sekedar ingin produk laku keras, cepat habis sehingga mereka dapat memproduksinya lagi.
Mungkin sekali atau dua kali, cara ini efektif untuk memikat pelanggan, namun pelanggan yang cerdas tidak hanya akan memilih produk berdasarkan dari harga tapi juga kualitas dan bila terus menurunkan harga, maka usaha Anda pun akan bangkrut karena pengeluaran dana untuk produksi tidak seimbang dengan pemasukan yang diterima akibat banyak memberikan harga murah. Sebagai pemilik bisnis yang baik, Anda tidak boleh sampai termakan ataupun ikut dalam perang harga tersebut jika tidak ingin bisnis Anda hanya menjadi sebuah investasi jangka pendek dan gunakan berbagai macam tips berikut ini:
Mengenal kelebihan dan kekurangan bisnis Anda
Sebelum melangkah lebih jauh dalam dunia bisnis, sebaiknya Anda mengenali terlebih dahulu apakah kelebihan dan kekurangan dari bisnis Anda? Bukan orang lain sebenarnya yang dapat menilai hal tersebut melainkan si pemilik bisnis terlebih dahulu sebelum dikenalkan kepada masyarakat luas. Jujurlah dalam membuat penilaian sebelum Anda jatuh dalam pangsa pasar yang tidak tepat. Buatlah catatan mengenai poin-poin keunggulan bisnis Anda beserta dengan kelemahannya. Kemudian cukuplah terlebih dahulu untuk fokus pada kelebihan bisnis dan merancang media promosi ataupun melakukan beberapa inovasi guna menutupi dan meminimalisir kekurangan bisnis. Sebagai contohnya jika bisnis yang Anda produksi bukanlah yang pertama, namun Anda bisa menjadi yang terbaik dan juga tercepat dalam hal penjualan apabila mampu memaksimalkan peluang yang ada.Membuat pelayanan yang berbeda
Perlu diketahui jika memenangkan sebuah persaingan bukan berarti jika Anda harus menurunkan harga termurah karena hal itu hanya akan membuat Anda memperoleh keuntungan jangka pendek namun kerugian yang akan diterima adalah jangka panjang. Diperlukan perbedaan jika ingin memenangkan hati konsumen dan hal ini bukan hanya terlihat dari segi produknya saja. Apabila produk bisnis Anda sama dengan orang lain, maka buatlah perbedaan dari segi pelayanannya. Anda bisa lebih membuat pelanggan betah dengan melakukan pelayanan ramah, cepat, tanggap dan mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelanggan melalui sebuah layanan after sales service.Meningkatkan kualitas produk akan menambah nilai
Semurah apapun produk yang dibuat namun jika kualitasnya buruk, maka konsumen pun enggan untuk membelinya. Kadang produk yang sama belum tentu dibuat dari bahan yang serupa pula sehingga konsumen yang cerdas tak akan tertipu. Meskipun produk milik Anda mahal, namun jika kualitasnya setara dengan harga, mengapa tidak? Konsumen pasti akan lebih bijak memilihnya.Semoga beberapa tips mengatasi perang harga dapat membantu para pemilik bisnis untuk mengambil langkah sekaligus tindakan yang lebih bijak untuk menggaet minat pelanggan.
Post A Comment:
0 comments: