Tidak dimungkiri, lokasi rumah yang jauh dari kantor menjadi salah satu penyebab membengkaknya pengeluaran sehari-hari, terutama pada pos transportasi.
Setiap harinya, Anda harus berangkat lebih awal demi menghindari kemacetan ibukota Jakarta. Di jalan, Anda tetap harus menghabiskan waktu berjam-jam demi sampai di kantor tepat waktu.
Belum lagi, saat jam pulang kantor, Anda harus rela menunggu sedikit lebih lama supaya tidak terjebak di antara kendaraan di jalanan.
Jika Anda merasa pengorbanan Anda di jalanan setiap hari mampu mengganggu produktivitas Anda, juga tidak sebanding dengan pendapatan bulanan Anda, mengapa tidak mencoba ngekos saja?
Bayangkan, jika lebih memilih untuk ngekos, Anda bisa memanfaatkan dua setengah jam perjalanan tersebut untuk melakukan hal-hal lainnya yang lebih bermanfaat. Misalnya, berolahraga, membaca buku, atau memperbanyak waktu tidur berkualitas Anda.
Ngekos dekat kantor memang bisa menghemat waktu di jalan. Anda pun bisa sampai di kantor tanpa perlu merasa bad mood lantaran terjebak kemacetan atau terlalu lelah di jalan.
Bayangkan, sampai di kantor dengan suasana hati yang suram, pasti akan memengaruhi kinerja dan produktivitas Anda.
Berbeda halnya jika Anda datang tepat waktu ke kantor, bahkan masih memiliki waktu lowong untuk bersantai sebelum menyelesaikan tanggung jawab, tentu Anda bisa bekerja dengan lebih produktif sehingga hasil pekerjaan akan lebih maksimal.
Bisa jadi ada mahasiswa atau mahasiswi, sesama pekerja kantoran tetapi berbeda profesi dan latar belakang, atau mungkin keluarga.
Menjadi anak kos akan membantu Anda memperluas networking dan menambah wawasan Anda. Di samping itu, Anda juga bisa memiliki peluang baru dalam dunia pekerjaan.
Kini ketika menjadi anak kos, Anda menyiapkan bahan-bahan makanan sendiri lalu memasaknya atau membeli makanan di luar.
Di kala Anda sakit, ada yang menemani Anda ke rumah sakit atau ada yang memberikan perhatian. Saat tinggal sendiri, Anda meminta teman kos Anda untuk mengantar ke dokter. Yang paling signifikan, sekarang Anda harus membayar sendiri biaya pengobatan Anda.
Misalnya, dulu rumah jauh dari kantor. Setiap hari harus menghabiskan uang sebesar Rp50.000 untuk pergi-pulang kantor.
Sekarang, karena ngekos dekat kantor, Anda bisa berjalan kaki atau setidaknya hanya menghabiskan uang sebesar Rp10.000 untuk pergi dan pulang.
Oleh karenanya, ketahui pos-pos pengeluaran Anda, buatlah anggaran yang mendetail, dan jangan lupa alokasikan pendapatan yang dimiliki dengan sistem 50-30-20.
Maksudnya, alokasikan 50% pendapatan Anda untuk kebutuhan primer, 30% pendapatan untuk kebutuhan sekunder, lalu 20% untuk ditabung atau diinvestasikan.
Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan Dana Darurat, yakni dana yang digunakan ketika Anda berada dalam keadaan terdesak.
Sebagai contoh, tiba-tiba Anda jatuh sakit dan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan tidaklah murah. Jika memiliki Dana Darurat, Anda tidak perlu mengambil dana dari uang yang dialokasikan untuk kebutuhan primer atau sekunder Anda.
Setiap harinya, Anda harus berangkat lebih awal demi menghindari kemacetan ibukota Jakarta. Di jalan, Anda tetap harus menghabiskan waktu berjam-jam demi sampai di kantor tepat waktu.
Belum lagi, saat jam pulang kantor, Anda harus rela menunggu sedikit lebih lama supaya tidak terjebak di antara kendaraan di jalanan.
Jika Anda merasa pengorbanan Anda di jalanan setiap hari mampu mengganggu produktivitas Anda, juga tidak sebanding dengan pendapatan bulanan Anda, mengapa tidak mencoba ngekos saja?
5 Manfaat Ngekos Jika Rumah Jauh dari Kantor
1. Menghemat waktu di jalan
Anggaplah Anda diwajibkan untuk sampai di kantor pada pukul 9 pagi. Supaya tidak telat, Anda perlu berangkat dari rumah dua setengah jam lebih awal.Bayangkan, jika lebih memilih untuk ngekos, Anda bisa memanfaatkan dua setengah jam perjalanan tersebut untuk melakukan hal-hal lainnya yang lebih bermanfaat. Misalnya, berolahraga, membaca buku, atau memperbanyak waktu tidur berkualitas Anda.
2. Meningkatkan produktivitas di kantor
Cara Mudah Untuk Membuat Diri Anda Menjadi Calon Karyawan yang Menarik, Patut Dicoba!Ngekos dekat kantor memang bisa menghemat waktu di jalan. Anda pun bisa sampai di kantor tanpa perlu merasa bad mood lantaran terjebak kemacetan atau terlalu lelah di jalan.
Bayangkan, sampai di kantor dengan suasana hati yang suram, pasti akan memengaruhi kinerja dan produktivitas Anda.
Berbeda halnya jika Anda datang tepat waktu ke kantor, bahkan masih memiliki waktu lowong untuk bersantai sebelum menyelesaikan tanggung jawab, tentu Anda bisa bekerja dengan lebih produktif sehingga hasil pekerjaan akan lebih maksimal.
3. Memperluas networking
Manfaat ngekos selanjutnya adalah Anda bisa menambah teman dan memperluas pergaulan Anda. Di kosan Anda, bisa jadi bukan hanya pekerja kantoran saja yang tinggal di sana.Bisa jadi ada mahasiswa atau mahasiswi, sesama pekerja kantoran tetapi berbeda profesi dan latar belakang, atau mungkin keluarga.
Menjadi anak kos akan membantu Anda memperluas networking dan menambah wawasan Anda. Di samping itu, Anda juga bisa memiliki peluang baru dalam dunia pekerjaan.
4. Melatih kemandirian dan tanggung jawab
Hidup jauh dari orangtua atau keluarga akan melatih kemandirian Anda. Mungkin biasanya, setiap pagi, orangtua sudah menghidangkan sarapan untuk Anda di meja.Kini ketika menjadi anak kos, Anda menyiapkan bahan-bahan makanan sendiri lalu memasaknya atau membeli makanan di luar.
Di kala Anda sakit, ada yang menemani Anda ke rumah sakit atau ada yang memberikan perhatian. Saat tinggal sendiri, Anda meminta teman kos Anda untuk mengantar ke dokter. Yang paling signifikan, sekarang Anda harus membayar sendiri biaya pengobatan Anda.
5. Belajar mengatur keuangan
Masih berkaitan dengan poin-poin manfaat ngekos sebelumnya. Ya, menjadi anak kos nyatanya dapat membantu Anda untuk menekan pengeluaran dan belajar membuat rencana keuangan sendiri.Misalnya, dulu rumah jauh dari kantor. Setiap hari harus menghabiskan uang sebesar Rp50.000 untuk pergi-pulang kantor.
Sekarang, karena ngekos dekat kantor, Anda bisa berjalan kaki atau setidaknya hanya menghabiskan uang sebesar Rp10.000 untuk pergi dan pulang.
Oleh karenanya, ketahui pos-pos pengeluaran Anda, buatlah anggaran yang mendetail, dan jangan lupa alokasikan pendapatan yang dimiliki dengan sistem 50-30-20.
Maksudnya, alokasikan 50% pendapatan Anda untuk kebutuhan primer, 30% pendapatan untuk kebutuhan sekunder, lalu 20% untuk ditabung atau diinvestasikan.
Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan Dana Darurat, yakni dana yang digunakan ketika Anda berada dalam keadaan terdesak.
Sebagai contoh, tiba-tiba Anda jatuh sakit dan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan tidaklah murah. Jika memiliki Dana Darurat, Anda tidak perlu mengambil dana dari uang yang dialokasikan untuk kebutuhan primer atau sekunder Anda.
Post A Comment:
0 comments: