Masalah keuangan bisa dibilang sebagai salah satu faktor terbesar yang membuat sebuah hubungan menjadi bermasalah, khususnya bagi mereka yang telah menikah.
Agar hubungan yang telah dibina tidak berantakan akibat masalah keuangan, maka Anda harus pandai dalam mengatur keuangan.
Seberapa besar pendapatan yang dimiliki biasanya akan habis jika tidak diiringi kemampuan mengatur keuangan yang baik.
Maka dari itu, berikut adalah 10 tips yang memastikan masalah uang tidak akan merusak hubungan yang Anda miliki dengan pasangan.
Mulailah dengan meletakkan semua informasi secara terbuka di atas meja. Beritahukan pasangan Anda semua utang, kewajiban, sumber pendapatan, berbagai jenis rekening yang sudah ada, dan sebagainya.
Transparansi penuh sangat penting untuk membangun kepercayaan dan bekerja sebagai tim bersama pasangan.
Apakah Anda ingin berlibur keluar negeri? Membeli rumah? Memiliki anak-anak? Memiliki bisnis sendiri? Membeli rumah kedua? Apakah Anda memiliki harapan pensiun yang spesifik?
Jangan membatasi diri pada apa yang bisa Anda capai saat ini. Cobalah cari tahu keinginan dan harapan pasangan Anda. Latihan ini akan membantu Anda untuk mengenal gaya keuangan satu sama lain.
Awal terbaik yang dapat Anda mulai adalah dengan mencatat semua pengeluaran selama satu atau dua bulan.
Pada akhir bulan atau lebih, tambahkan kategori untuk setiap pengeluaran yang ada dan lihat ke mana saja uang Anda keluar paling banyak selama ini.
Sebagai contoh, Anda akan menyadari bahwa pergi makan di luar saat jam makan siang akan membuat Anda menghabiskan setidaknya Rp 600 ribu sebulan dibandingkan dengan membawa bekal dari rumah. Anda mungkin dapat menciptakan sedikit penghematan saat telah merincikannya.
Pertimbangkan untuk mengatur anggaran Anda dengan “sistem amplop.” Sistem amplop adalah di mana keluarga mengelola uang melalui penciptaan pos-pos keuangan. Ciptakan pos-pos yang wajib dan tidak wajib.
Contoh: Anda bisa membuat pos amplop yang terdiri dari sewa, telepon, listrik, makanan, pakaian, tabungan, liburan, dan lain-lain.
Amplop itu akan memberi tahu Anda berapa banyak yang bisa dibelanjakan dan berapa banyak yang harus ditabung. Ketika sebuah amplop telah kosong, berarti pengeluaran harus dihentikan.
Pertama, sepakati apa yang akan Anda pertimbangkan sebagai biaya “kami”. Pasangan yang baru menikah biasanya tersandung dengan tidak membuat hal ini secara cukup spesifik, jadi usahakanlah untuk membuat daftar yang lengkap.
Apakah hadiah ulang tahun untuk ibu Anda akan berasal dari rekening bersama atau rekening Anda sendiri?
Bagaimana dengan pakaian, gadget baru, biaya pesta liburan, hiburan, biaya pengobatan? Buatlah daftar hal-hal apa saja yang akan dianggap sebagai “terpisah”. Potongan rambut? Gas? Hadiah?
Akun pribadi yang Anda miliki kemudian dapat menjadi milik Anda sendiri, di mana masing-masing dapat membelanjakan uang itu untuk apapun yang diinginkan tanpa pertanyaan dan pembelaan yang diperlukan.
Memiliki akun pengeluaran individu akan menghilangkan masalah yang dapat timbul bila ada kesenjangan besar antara dua pendapatan atau jika salah satu pasangan memiliki kebiasaan pengeluaran yang berbeda dari yang lain.
Semua pendapatan selain jumlah dari akun pribadi dimasukkan ke akun bersama dan Anda akan melihat bagaimana anggaran akan berjalan.
Memeriksa saldo bank bisa menjadi jebakan: jika Anda memiliki lebih banyak uang daripada yang Anda kira, Anda akan cenderung membelanjakannya di luar anggaran yang telah direncanakan.
Jika Anda memiliki lebih sedikit uang dari yang diduga, hal itu akan membuat Anda gelisah dalam menghadapi kenyataan finansial.
Bicara dulu tentang apa yang Anda lakukan atau yang tidak Anda sukai. Pahami karakter masing-masing dalam urusan mengatur uang.
Setelah itu, cobalah beberapa rencana dengan membagi tugas; siapa yang membayar tagihan, siapa yang melakukan pembelian barang, siapa yang melacak pendapatan masuk dan keluar, siapa yang membuat keputusan investasi.
Lakukan pekerjaan ini sebagai tim dengan cobalah berbagai pilihan guna melihat apa bisa bekerja dengan lancar.
Apakah sulit mengatakan “tidak” kepada seseorang yang meminta untuk meminjam dari Anda? Sulit untuk menahan diri tidak membeli aksesoris unik yang ada di toko? Atau Anda merasa sulit menghindari makan di restoran mewah saat pulang kerja?
Secara tegas buat daftar tersebut, dan jangan melakukannya jika menurut Anda itu akan membuat keuangan menjadi berantakan.
Nah, itulah 8 tips keuangan untuk pasangan yang baru menikah agar tidak menjadi kacau. Namun, untuk pasangan yang baru menikah sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi. Kenapa?
Agar hubungan yang telah dibina tidak berantakan akibat masalah keuangan, maka Anda harus pandai dalam mengatur keuangan.
Seberapa besar pendapatan yang dimiliki biasanya akan habis jika tidak diiringi kemampuan mengatur keuangan yang baik.
Maka dari itu, berikut adalah 10 tips yang memastikan masalah uang tidak akan merusak hubungan yang Anda miliki dengan pasangan.
Buat keuangan secara transparan
Mulailah dengan meletakkan semua informasi secara terbuka di atas meja. Beritahukan pasangan Anda semua utang, kewajiban, sumber pendapatan, berbagai jenis rekening yang sudah ada, dan sebagainya.
Transparansi penuh sangat penting untuk membangun kepercayaan dan bekerja sebagai tim bersama pasangan.
Curahkan mimpi dan tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang
Apakah Anda ingin berlibur keluar negeri? Membeli rumah? Memiliki anak-anak? Memiliki bisnis sendiri? Membeli rumah kedua? Apakah Anda memiliki harapan pensiun yang spesifik?
Jangan membatasi diri pada apa yang bisa Anda capai saat ini. Cobalah cari tahu keinginan dan harapan pasangan Anda. Latihan ini akan membantu Anda untuk mengenal gaya keuangan satu sama lain.
Mulailah membangun anggaran sederhana bersama
Awal terbaik yang dapat Anda mulai adalah dengan mencatat semua pengeluaran selama satu atau dua bulan.
Pada akhir bulan atau lebih, tambahkan kategori untuk setiap pengeluaran yang ada dan lihat ke mana saja uang Anda keluar paling banyak selama ini.
Sebagai contoh, Anda akan menyadari bahwa pergi makan di luar saat jam makan siang akan membuat Anda menghabiskan setidaknya Rp 600 ribu sebulan dibandingkan dengan membawa bekal dari rumah. Anda mungkin dapat menciptakan sedikit penghematan saat telah merincikannya.
Mulailah dengan sistem amplop
Pertimbangkan untuk mengatur anggaran Anda dengan “sistem amplop.” Sistem amplop adalah di mana keluarga mengelola uang melalui penciptaan pos-pos keuangan. Ciptakan pos-pos yang wajib dan tidak wajib.
Contoh: Anda bisa membuat pos amplop yang terdiri dari sewa, telepon, listrik, makanan, pakaian, tabungan, liburan, dan lain-lain.
Amplop itu akan memberi tahu Anda berapa banyak yang bisa dibelanjakan dan berapa banyak yang harus ditabung. Ketika sebuah amplop telah kosong, berarti pengeluaran harus dihentikan.
Buat tiga akun: milikku, milikmu, dan milik kita
Pertama, sepakati apa yang akan Anda pertimbangkan sebagai biaya “kami”. Pasangan yang baru menikah biasanya tersandung dengan tidak membuat hal ini secara cukup spesifik, jadi usahakanlah untuk membuat daftar yang lengkap.
Apakah hadiah ulang tahun untuk ibu Anda akan berasal dari rekening bersama atau rekening Anda sendiri?
Bagaimana dengan pakaian, gadget baru, biaya pesta liburan, hiburan, biaya pengobatan? Buatlah daftar hal-hal apa saja yang akan dianggap sebagai “terpisah”. Potongan rambut? Gas? Hadiah?
Akun pribadi yang Anda miliki kemudian dapat menjadi milik Anda sendiri, di mana masing-masing dapat membelanjakan uang itu untuk apapun yang diinginkan tanpa pertanyaan dan pembelaan yang diperlukan.
Memiliki akun pengeluaran individu akan menghilangkan masalah yang dapat timbul bila ada kesenjangan besar antara dua pendapatan atau jika salah satu pasangan memiliki kebiasaan pengeluaran yang berbeda dari yang lain.
Semua pendapatan selain jumlah dari akun pribadi dimasukkan ke akun bersama dan Anda akan melihat bagaimana anggaran akan berjalan.
6. Berhenti memeriksa saldo bank Anda setiap hari
Memeriksa saldo bank bisa menjadi jebakan: jika Anda memiliki lebih banyak uang daripada yang Anda kira, Anda akan cenderung membelanjakannya di luar anggaran yang telah direncanakan.
Jika Anda memiliki lebih sedikit uang dari yang diduga, hal itu akan membuat Anda gelisah dalam menghadapi kenyataan finansial.
7. Berbagi tugas dengan pasangan
Bicara dulu tentang apa yang Anda lakukan atau yang tidak Anda sukai. Pahami karakter masing-masing dalam urusan mengatur uang.
Setelah itu, cobalah beberapa rencana dengan membagi tugas; siapa yang membayar tagihan, siapa yang melakukan pembelian barang, siapa yang melacak pendapatan masuk dan keluar, siapa yang membuat keputusan investasi.
Lakukan pekerjaan ini sebagai tim dengan cobalah berbagai pilihan guna melihat apa bisa bekerja dengan lancar.
Apakah sulit mengatakan “tidak” kepada seseorang yang meminta untuk meminjam dari Anda? Sulit untuk menahan diri tidak membeli aksesoris unik yang ada di toko? Atau Anda merasa sulit menghindari makan di restoran mewah saat pulang kerja?
Secara tegas buat daftar tersebut, dan jangan melakukannya jika menurut Anda itu akan membuat keuangan menjadi berantakan.
Nah, itulah 8 tips keuangan untuk pasangan yang baru menikah agar tidak menjadi kacau. Namun, untuk pasangan yang baru menikah sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi. Kenapa?
Post A Comment:
0 comments: