Cara Menyiapkan Warisan Sebagai Persiapan Masa Depan - Kita menyadari betul bahwa kita tidak bisa hidup selamanya. Apa yang kita perjuangkan di dunia ini hanya bisa bertahan sampai kita selesai menjalani kehidupan di bumi. Memang tidak ada yang abadi dan harta-benda yang terang-terangan dikenal sebagai materi duniawi pun jelas tidak bisa dijadikan bekal menuju kehidupan lain. Itulah mengapa sebagian besar orang mempersiapkan keadaan ini dengan membuat surat wasiat yang menerangkan warisan atas kepemilikannya pada orang-orang yang ingin dijadikannya sebagai ahli waris.
Cara Menyiapkan Warisan Sebagai Persiapan Masa Depan
Cara Menyiapkan Warisan Sebagai Persiapan Masa Depan

Sesulit apa menyiapkan warisan? Lagipula, saya hanya tinggal membaginya sesuai dengan nilai harta tersebut secara rata kepada semua ahli waris. Atau bukankah warisan saya sudah pasti akan jatuh ke ahli waris seturut hukum yang berlaku baik itu hukum agama Islam, hukum adat, maupun hukum perdata? Mungkin hal ini sempat terlintas dalam benak Anda.

Tapi benarkah semudah itu menyiapkan warisan, mendata semua harta lalu memperkirakan nilai dan mulai membaginya menurut porsi yang diinginkan untuk setiap ahli waris? Faktanya, institusi yang mungkin memegang harta-benda warisan tersebut bisa jadi menyulitkan para ahli waris untuk mengklaimnya. Tidak mau hal seperti itu terjadi pada ahli waris Anda, bukan? Mari simak beberapa langkah antisipatif berikut ini.

1. Mendaftar Semua Aset Beserta Kelengkapan Administrasinya

Jangan malas untuk mengecek ke bank, manajer investasi, perusahaan asuransi, kolom ahli waris di deposito, adanya reksadana, hingga asuransi yang Anda miliki sekarang. Apakah semua aset itu sudah memiliki kejelasan hingga informasi detailnya termasuk nama ahli waris yang tercantum? Farah Dini, Perencana Keuangan dari Fin-Ally Planning and Consulting menyatakan nama ahli waris bagi yang lajang bisa orang tua maupun saudara kandung jika orang tua sudah tiada. Sementara bagi yang sudah menikah, ahli waris yang dicantumkan namanya bisa pasangan atau anak. Ingat untuk tidak segan menanyakan prosedur dan persyaratan pencairan aset tersebut ketika Anda sebagai pemilik warisan sudah tiada. Hal ini penting untuk diketahui oleh ahli waris supaya tidak kesulitan dalam mengklaim warisan yang Anda berikan.

 2. Warisan Tidak Harus Dalam Bentuk Uang

Ada bentuk warisan lain yang bisa Anda berikan untuk menjadi hak milik ahli waris begitu Anda meninggal. Bentuk lain warisan tersebut bisa berupa sebuah usaha. Tapi hal yang perlu Anda sadari dari memberikan warisan dalam bentuk usaha dan apabila warisan tersebut jatuh secara lurus kepada orang tua atau anak adalah adanya ketidakcocokan antara passion ahli waris dengan usaha atau bisnis yang Anda rintis.

Bisa jadi karena ketidak inginan ahli waris untuk meneruskan usaha itu atau karena takut usahanya justru mengalami kebangkrutan, usaha itu akhirnya dikelola oleh orang lain atau malah dijual. Namun jika Anda merasa keputusan kepemilikan warisan tersebut menjadi hak mutlak penerima warisan, tidak ada salahnya memberi warisan dalam bentuk usaha.

3. Antisipasi Terhadap Perubahan Dalam Hidup Anda

Hal ini sangat penting pada persiapan warisan. Anda sangat perlu memperbaharui kolom ahli waris sesegera mungkin ketika terjadi perubahan kondisi. Misalkan saat Anda membuka akun reksadana, status Anda menikah dan kini sudah bercerai sehingga nama pasangan tidak lagi berhak dicantumkan sebagai ahli waris. Atau ketika awal membuat asuransi jiwa Anda masih lajang sehingga mencantumkan nama orang tua atau saudara kandung, namun kini sudah menikah dan nama ahli waris itu harus segera diganti menjadi nama pasangan atau nama anak. Selama Anda sebagai pemilik aset masih hidup, perubahan data itu tidak akan membutuhkan surat kuasa.

4. Membuat Akta Wasiat

Pentingnya akta wasiat ini adalah untuk memudahkan para ahli waris Anda dalam memastikan aset sehingga pembagiannya bisa terdistribusi dengan baik dan menghindari konflik di antara ahli waris yang namanya tercantum. Surat wasiat itu harus jelas berisi informasi yang memuat hukum waris apa yang akan Anda gunakan dalam membagi warisan tersebut.

Pastikan Anda memuat nama ahli waris lengkap beserta aset apa yang akan mereka dapatkan nantinya secara terperinci. Anda akan dibebaskan dalam menentukan siapa yang akan menjadi pewaris tersebut namun sebaiknya Anda tetap memperhatikan adanya hak mutlak ahli waris atau yang lebih dikenal dengan sebutan Legitimate Portie, warisan untuk ahli waris lurus ke atas (orang tua) atau ke bawah (anak). Jika Anda menganut hukum waris Islam, setidaknya ada 25 ahli waris dengan bagian yang sudah ditentukan. Lain halnya dalam hukum perdata, daftarnya terdiri dari suami atau istri, anak, orang tua, baru setelah itu keluarga dari pihak ayah dan pihak ibu.

Masih membutuhkan bantuan konsultasi untuk menyiapkan warisan Anda? Jangan ragu untuk meminta bantuan. Beberapa jasa konsultasi keuangan.

Persiapkan dengan Tenang dan Teliti

Bukan sebuah hal yang baru ketika kita mendengar warisan menjadi sumber konflik yang membuat para ahli waris menjadi bersitegang. Ketidak jelasan pembagian warisan tersebut bisa menjadi pemicu karena penerima warisan merasa tidak dibagi dengan adil. Bisa jadi hal ini muncul karena pembagian yang memang tidak sama porsinya.

Akan tetapi jika Anda memang menghendaki semua ahli waris menerima porsi yang berbeda karena alasan tertentu, sampaikan hal tersebut dalam surat wasiat untuk menerangkan alasan di balik keputusan pembagian yang tidak sama besar porsinya. Wasiat lengkap, warisan dibagi genap.

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: