Apa yang Dapat Membuat Anda Kaya? Ini Jawabannya! - “Orang miskin mengumpulkan uang demi uang untuk dibelanjakan saat itu juga. Orang kaya mencari uang sebagai ‘benih’ yang dapat ditanam untuk memperoleh uang jutaan lagi … lalu ditanam lagi untuk memperoleh uang puluhan juta”
–T. Harv Eker, Rahasia Pikiran Para Milioner
Kekayaan adalah hasil akumulasi bukan apa yang Anda hasilkan. Jika Anda harus berhenti bekerja besok, berapa lama Anda dapat mempertahankan gaya hidup Anda sekarang? Itulah yang disebut kekayaan. Contohnya saat Anda mempunya gaji Rp10.000.000,- per bulan namun ketika ditanya oleh sebuah survei, lembaran isian mengatakan ‘tidak termasuk cicilan’, ini berarti bahwa yang menjadi kekayaan Anda sekarang adalah yang sudah Anda miliki pada gaji Anda bukanlah sepenuhnya milik Anda karena masih dibebani oleh cicilan. Sehingga dalam kasus gaji di atas, setelah dikurangi cicilan, dan pengeluaran, bisa jadi hasilnya adalah nol atau tidak ada sama sekali. Ini bergantung erat dengan kebiasaan belanja Anda terutama belanja yang dibiayai oleh kredit.
Jadi seberapa kayakah Anda? Jika pertanyaan tersebut membuat menggelitik Anda, itu berita bagus karena tanpa menghiraukan berapa banyak penghasilan, kekayaan yang dimiliki mulai bertumbuh jika Anda mulai berpikir tentang uang dan mulai memperlakukan uang secara berbeda:
Mulailah dengan dana darurat tidak terduga. Targetkan Rp5.000.000,- dengan mengumpulkan uang hasil bekerja 3 – 6 bulan. Jangan gunakan uang tersebut jika memang bukan untuk kebutuhan yang mendesak seperti mendapatkan musibah atau jatuh sakit. Komitmen Anda untuk langkah ini sangatlah penting.
Jika ada yang menawari Anda peluang usaha, jangan ragu untuk menerima. Walaupun tidak saat ini juga dapat dirasakan tetapi bisa menjadi tabungan untuk hari tua nanti. Walaupun saat ini Anda tidak memerlukannya tapi suatu saat nanti Anda akan perlu. Misal ada yang menawari Anda untuk usaha bordir dengan modal mesin yang harus Anda beli. Saat Anda sudah menerima keuntungan, dan hasilnya menjanjikan, dukunglah lagi usaha tersebut agar lebih berkembang.
Promosi gencar untuk barang elektronik dan aneka gadget memang sangat menggoda. Padahal teknologi yang terus berganti padahal fungsinya tidak jauh berbeda. Aneka fashion dan tren gaya yang senantiasa berganti bukanlah kebiasaan yang baik untuk diikuti jika Anda ingin kaya. Mulailah pikirkan investasi, kunjungi keluarga, teman dekat, sahabat, relasi usaha, dan mulai bicarakan dengan kemungkinan untuk memulai mendirikan usaha dengan mereka. Jika setelah semua itu telah dilakukan maka simpanlah uang Anda dalam bentuk emas.
Inilah yang membuat Anda dari hari ke hari harus bekerja lebih keras untuk menutupi kebutuhan hidup. Solusinya adalah investasikan uang Anda. Hindari bursa saham, jual beli valuta asing dan investasi-investasi lainnya yang belum pasti memberikan keuntungan.
Seperti misalnya saham. Walaupun Anda membeli sekian lembar, jika Anda bukan pemilik mayoritas, maka Anda tidak berhak mengambil keputusan. Anda tidak tahu uang itu diinvestasikan untuk apa dan berapa pembagian Anda, tidak dapat mengetahui apakah keuntungan yang di dapat atau kerugian dan apakah harga saham sedang naik atau turun.
Baca juga
Mintalah bantuan saran dan nasihat dari usahawan yang telah berhasil dari usaha di bidang ril, seperti berdagang, membuka jasa dan lain-lain. Bantuan tenaga dalam usaha juga sangat diperlukan. Jangan sungkan mengajak saudara atau teman yang Anda percaya untuk ikut membantu dalam menjalankan usaha. Walapun tidak mudah mencari orang yang dipercaya. Tetapi dengan mencoba memberikan kepercayaan, semakin lama kemampuan ini akan terlatih dengan sendirinya.
Apa yang Dapat Membuat Anda Kaya |
–T. Harv Eker, Rahasia Pikiran Para Milioner
Kekayaan adalah hasil akumulasi bukan apa yang Anda hasilkan. Jika Anda harus berhenti bekerja besok, berapa lama Anda dapat mempertahankan gaya hidup Anda sekarang? Itulah yang disebut kekayaan. Contohnya saat Anda mempunya gaji Rp10.000.000,- per bulan namun ketika ditanya oleh sebuah survei, lembaran isian mengatakan ‘tidak termasuk cicilan’, ini berarti bahwa yang menjadi kekayaan Anda sekarang adalah yang sudah Anda miliki pada gaji Anda bukanlah sepenuhnya milik Anda karena masih dibebani oleh cicilan. Sehingga dalam kasus gaji di atas, setelah dikurangi cicilan, dan pengeluaran, bisa jadi hasilnya adalah nol atau tidak ada sama sekali. Ini bergantung erat dengan kebiasaan belanja Anda terutama belanja yang dibiayai oleh kredit.
Jadi seberapa kayakah Anda? Jika pertanyaan tersebut membuat menggelitik Anda, itu berita bagus karena tanpa menghiraukan berapa banyak penghasilan, kekayaan yang dimiliki mulai bertumbuh jika Anda mulai berpikir tentang uang dan mulai memperlakukan uang secara berbeda:
1. Cadangkan Dana Tak Terduga
Mulailah dengan dana darurat tidak terduga. Targetkan Rp5.000.000,- dengan mengumpulkan uang hasil bekerja 3 – 6 bulan. Jangan gunakan uang tersebut jika memang bukan untuk kebutuhan yang mendesak seperti mendapatkan musibah atau jatuh sakit. Komitmen Anda untuk langkah ini sangatlah penting.
2. Selesaikan Utang-Utang
Utang adalah musuh kekayaan. Walaupun demikian, ketika seseorang hendak memiliki rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga (televisi, peralatan elektronik, mebel, dan sebagainya), pada umumnya, harus membayarnya dengan kredit, karena harga yang tak terjangkau. Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan dan ongkos kesehatan juga berbasis kredit. Bijaksanalah dalam berutang karena utang adalah musuh kekayaan. Perhatikan dengan seksama dan tentukan prioritas apa yang menjadi kebutuhan utama dan apa yang menjadi sebatas keinginan.3. Menabunglah dengan Pandai
Menabung di bank memang memberikan bunga sebagai imbalan tetapi besaran bunga itu sesungguhnya tidak seberapa. Berinvestasi pada usaha ril seperti berjualan makanan ringan di tempat keramaian dengan modal dibawah Rp500.000,- pasti lebih menghasilkan, memang tampak sederhana namun dengan hasil yang signifikan. Jika tidak dapat melakukannya sendiri, cari seseorang yang dapat dipercaya untuk menjalankan usaha Anda.4. Hargailah Setiap Peluang
Jika ada yang menawari Anda peluang usaha, jangan ragu untuk menerima. Walaupun tidak saat ini juga dapat dirasakan tetapi bisa menjadi tabungan untuk hari tua nanti. Walaupun saat ini Anda tidak memerlukannya tapi suatu saat nanti Anda akan perlu. Misal ada yang menawari Anda untuk usaha bordir dengan modal mesin yang harus Anda beli. Saat Anda sudah menerima keuntungan, dan hasilnya menjanjikan, dukunglah lagi usaha tersebut agar lebih berkembang.
5. Terang dan Gelap Silih Berganti
Pada saat keuangan Anda sedang dalam keadaan baik seperti mendapat warisan, bonus, atau penghasilan lain yang tidak terduga, sebaiknya dipikirkan lagi terlebih dahulu sebelum membelanjakannya saat itu juga. Bukan tidak dibelanjakan tetapi dipikirkan kembali. Kecenderungan manusia adalah membeli hal-hal yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan, saat mendapat uang besar.Promosi gencar untuk barang elektronik dan aneka gadget memang sangat menggoda. Padahal teknologi yang terus berganti padahal fungsinya tidak jauh berbeda. Aneka fashion dan tren gaya yang senantiasa berganti bukanlah kebiasaan yang baik untuk diikuti jika Anda ingin kaya. Mulailah pikirkan investasi, kunjungi keluarga, teman dekat, sahabat, relasi usaha, dan mulai bicarakan dengan kemungkinan untuk memulai mendirikan usaha dengan mereka. Jika setelah semua itu telah dilakukan maka simpanlah uang Anda dalam bentuk emas.
6.Jangan Sampai Rugi Karena Inflasi
Tabungan Anda adalah faktor terbesar yang membuat Anda kaya, jadi pasti tidak ingin melihatnya berkurang karena inflasi. Sebagai contoh, 20 tahun yang lalu, uang Rp1.000,- dapat memperoleh 4 butir telur. Sekarang, bahkan harga 1 butir telur sudah mencapai Rp1.500,-. Apakah telurnya berubah? Tidak. Uanglah yang sesungguhnya bermasalah.Inilah yang membuat Anda dari hari ke hari harus bekerja lebih keras untuk menutupi kebutuhan hidup. Solusinya adalah investasikan uang Anda. Hindari bursa saham, jual beli valuta asing dan investasi-investasi lainnya yang belum pasti memberikan keuntungan.
7. Ketahuilah Semua Aset dan Utang yang Anda Miliki
Apa saja yang Anda miliki? Apakah rumah, properti atau usaha? Apa yang menjadi tanggungan Anda kepada orang lain? pinjaman atau biaya sewa? Makin kecil perbandingan tanggungan Anda terhadap apa yang dimiliki, makin kaya Anda. Buatlah daftar barang yang masih dicicil dan utang yang masih ditanggung agar membuat Anda termotivasi untuk segera melunasinya. Rencanakan secara teliti dan hati-hati keuangan Anda untuk melunasi cicilan dan utang Anda, juga usahakan untuk tidak menambah cicilan dan utang lainnya.8. Risiko dalam Usaha Adalah Biasa
Risiko dalam usaha adalah hal biasa. Contohnya saat Anda memberikan modal kawan Anda untuk berjualan pulsa sebesar Rp500.000,-. Setelah usaha berjalan beberapa waktu, kawan Anda sakit dan uang hasil penjualan pulsa terpakai. Ini adalah resiko yang wajar karena hasil dari usaha sebetulnya sudah didapat, sudah terhitung dan sudah dibagi hasil keuntungannya. Lain halnya dengan resiko yang tidak wajar.Seperti misalnya saham. Walaupun Anda membeli sekian lembar, jika Anda bukan pemilik mayoritas, maka Anda tidak berhak mengambil keputusan. Anda tidak tahu uang itu diinvestasikan untuk apa dan berapa pembagian Anda, tidak dapat mengetahui apakah keuntungan yang di dapat atau kerugian dan apakah harga saham sedang naik atau turun.
Baca juga
9. Meminta Bantuan
Mintalah bantuan saran dan nasihat dari usahawan yang telah berhasil dari usaha di bidang ril, seperti berdagang, membuka jasa dan lain-lain. Bantuan tenaga dalam usaha juga sangat diperlukan. Jangan sungkan mengajak saudara atau teman yang Anda percaya untuk ikut membantu dalam menjalankan usaha. Walapun tidak mudah mencari orang yang dipercaya. Tetapi dengan mencoba memberikan kepercayaan, semakin lama kemampuan ini akan terlatih dengan sendirinya.
Post A Comment:
0 comments: