Pensiun Dini? Awas Jangan Sembarangan Mengambil Keputusan! - Hampir semua orang yang bekerja mendambakan pensiun dini yang sejahtera. Pensiun dini memiliki keuntungan salah satunya dari sisi finansial. Misalnya dengan memutuskan untuk pensiun dini, Anda berpotensi mendapatkan uang pesangon yang lebih tinggi. Tentu perusahaan menawarkan hal ini untuk banyak menarik minat para karyawannya, yang mana bagi kepentingan perusahaan, perputaran karyawan yang tinggi ini memudahkan mereka untuk mendidik orang-orang baru.
Selain itu, pensiun dini memberikan kesempatan bagi Anda untuk memulai usaha baru, sebuah cita-cita banyak pegawai kantoran yang jarang sekali terwujud. Pensiun dini juga memberikan manfaat lain seperti hemat biaya kesehatan karena tidak mengalami stress yang terlalu besar akibat bekerja, kurang tidur, atau kurang waktu berolahraga.
Meski nampaknya pensiun dini cukup menggiurkan, nyatanya mengelola konsekuensi setelah memutuskan untuk pensiun dini ini tidaklah mudah. Sebaiknya, cermati beberapa tindakan lanjutan berikut dalam menimbang keputusan untuk mengambil pensiun dini.
Setelah Anda pensiun dini, bukan berarti Anda tinggal duduk manis menikmati dana segar yang Anda dapatkan. Karena hidup Anda terus berjalan, Anda tetap membutuhkan penghasilan rutin dan ini harus dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk mengambil pensiun dini.
Risza Bambang, perencana keuangan dari Shildt Financial Planning menyatakan, jika Anda ingin bekerja sebagai karyawan setelah pensiun, usahakan untuk tidak terlalu melihat nominal gaji yang ditawarkan apalagi posisi yang lebih baik. Yang penting adalah pekerjaan pengganti yang menghasilkan penghasilan rutin pasca pensiun dini.
Tanpa gambaran yang jelas mengenai tujuan hidup, Anda sangat tidak disarankan untuk mengambil pensiun dini. Gegabah dalam mengambil keputusan pensiun dini justru bisa mengancam kelangsungan hidup Anda, salah satunya dengan terganggunya aliran kas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Masa depan yang tertata membutuhkan perencanaan yang tepat dan sesuai, begitu pula dengan masalah keuangan. Mike Rini, Perencana Keuangan dan MRE Financil & Business Advisory menyatakan perlunya menetapkan tujuan keuangan untuk mempermudah Anda menimbang perlu atau tidaknya pensiun dini.
Anda bisa memilah mana hal yang relevan dan tidak. Tujuan akan memperjelas keinginan yang hendak dicapai. Setelah memiliki tujuan keuangan ini, buatlah strategi yang tentunya mengarah untuk mencapai tujuan keuangan, misalnya dengan cara berinvestasi.
Akan tetapi banyak karyawan yang sesungguhnya belum mengetahui untuk apa dana pesangon ini akan digunakan dan bagaimana cara mengelolanya. Maka dari itu, akan lebih baik jika Anda sudah memiliki rencana atau setidaknya rancangan dalam menggunakan dana pesangon yang didapat.
Jangan merasa Anda menjadi kaya karena dana pesangon dari pensiun dini yang cukup besar. Jika Anda cukup sadar bahwa Anda masih memiliki beberapa hutang sebagai kewajiban yang harus segera dilunasi, jangan tunda pelunasan itu. Pembayaran hutang pun juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan lagi karena sangat jarang orang langsung melunasi semua hutangnya hingga tak bersisa dengan dana yang dimilikinya sekarang, meskipun bukan tidak mungkin. Dalam melunasi hutang pasca pensiun dini, Anda tetap harus memiliki aliran pendapatan guna menganggarkan dana cicilan
Hal ini penting karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok hari dan bukannya tidak mungkin hal itu membuat Anda harus berkorban finansial cukup banyak. Dana cadangan ini juga berguna sebagai dana pengganti untuk memenuhi kebutuhan hidup selama mencari pekerjaan baru atau merintis usaha baru.
Kedua, jangan lupa lunasi hutang terutama hutang jangka pendek seperti kartu kredit. Ketiga, ingatlah pentingnya investasi yang akan memberikan keamanan dana atau berisiko kecil seperti investasi logam mulia maupun deposito.
Maka dari itu jika Anda belum memiliki kebutuhan mendesak untuk pensiun dini atau tidak ada rancangan ke depan yang jelas mengenai cara mengelola pensiun dini dan lebih baik berjalan pada track yang ada sekarang.
Pensiun Dini |
Selain itu, pensiun dini memberikan kesempatan bagi Anda untuk memulai usaha baru, sebuah cita-cita banyak pegawai kantoran yang jarang sekali terwujud. Pensiun dini juga memberikan manfaat lain seperti hemat biaya kesehatan karena tidak mengalami stress yang terlalu besar akibat bekerja, kurang tidur, atau kurang waktu berolahraga.
Meski nampaknya pensiun dini cukup menggiurkan, nyatanya mengelola konsekuensi setelah memutuskan untuk pensiun dini ini tidaklah mudah. Sebaiknya, cermati beberapa tindakan lanjutan berikut dalam menimbang keputusan untuk mengambil pensiun dini.
1. Tentukan Penghasilan (Pengganti) di Masa Depan
Setelah Anda pensiun dini, bukan berarti Anda tinggal duduk manis menikmati dana segar yang Anda dapatkan. Karena hidup Anda terus berjalan, Anda tetap membutuhkan penghasilan rutin dan ini harus dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk mengambil pensiun dini.
Risza Bambang, perencana keuangan dari Shildt Financial Planning menyatakan, jika Anda ingin bekerja sebagai karyawan setelah pensiun, usahakan untuk tidak terlalu melihat nominal gaji yang ditawarkan apalagi posisi yang lebih baik. Yang penting adalah pekerjaan pengganti yang menghasilkan penghasilan rutin pasca pensiun dini.
2. Tetapkan Tujuan Hidup Anda Esok Hari
Keputusan untuk mengambil pensiun dini sudah harus dilandasi dengan rencana dan tujuan pasti dari arah hidup di masa depan. Ingat, pensiun dini bisa menjadi pengubah aktivitas dan rutinitas seseorang berbeda hingga 180 derajat. Risiko pertama yang harus Anda tanggung meski Anda mendapatkan dana pesangon cukup besar adalah Anda tidak berpenghasilan untuk sementara waktu.Tanpa gambaran yang jelas mengenai tujuan hidup, Anda sangat tidak disarankan untuk mengambil pensiun dini. Gegabah dalam mengambil keputusan pensiun dini justru bisa mengancam kelangsungan hidup Anda, salah satunya dengan terganggunya aliran kas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Tetapkan Tujuan Keuangan Anda di Masa Depan
Masa depan yang tertata membutuhkan perencanaan yang tepat dan sesuai, begitu pula dengan masalah keuangan. Mike Rini, Perencana Keuangan dan MRE Financil & Business Advisory menyatakan perlunya menetapkan tujuan keuangan untuk mempermudah Anda menimbang perlu atau tidaknya pensiun dini.
Anda bisa memilah mana hal yang relevan dan tidak. Tujuan akan memperjelas keinginan yang hendak dicapai. Setelah memiliki tujuan keuangan ini, buatlah strategi yang tentunya mengarah untuk mencapai tujuan keuangan, misalnya dengan cara berinvestasi.
4. Rencanakan Penggunaan Dana Pensiun Dini Secara Jelas
Pensiun dini yang banyak ditawarkan perusahaan adalah program tawaran jabat tangan emas atau golden shakehand. Program ini ditawarkan secara terbuka dan juga memberitahukan nominal uang pesangon yang akan didapat, tentunya disesuaikan dengan golongan jabatan dan masa kerja.Akan tetapi banyak karyawan yang sesungguhnya belum mengetahui untuk apa dana pesangon ini akan digunakan dan bagaimana cara mengelolanya. Maka dari itu, akan lebih baik jika Anda sudah memiliki rencana atau setidaknya rancangan dalam menggunakan dana pesangon yang didapat.
5. Jangan Tunda Pembayaran Utang
Jangan merasa Anda menjadi kaya karena dana pesangon dari pensiun dini yang cukup besar. Jika Anda cukup sadar bahwa Anda masih memiliki beberapa hutang sebagai kewajiban yang harus segera dilunasi, jangan tunda pelunasan itu. Pembayaran hutang pun juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan lagi karena sangat jarang orang langsung melunasi semua hutangnya hingga tak bersisa dengan dana yang dimilikinya sekarang, meskipun bukan tidak mungkin. Dalam melunasi hutang pasca pensiun dini, Anda tetap harus memiliki aliran pendapatan guna menganggarkan dana cicilan
6. Mengelola Dana Pesangon Pensiun
Tentu Anda tak ingin dana pesangon Anda habis tak bersisa dan tidak sempat memenuhi kebutuhan di masa depan, bukan? Jika begitu, mulai sekarang belajarlah untuk mengelola dana tersebut. Mungkin mengadaptasi beberapa cara berikut bisa menjadi alternatif Anda dalam mengelola dana pesangon. Pertama, jangan lupakan dana cadangan alias dana darurat.Hal ini penting karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok hari dan bukannya tidak mungkin hal itu membuat Anda harus berkorban finansial cukup banyak. Dana cadangan ini juga berguna sebagai dana pengganti untuk memenuhi kebutuhan hidup selama mencari pekerjaan baru atau merintis usaha baru.
Kedua, jangan lupa lunasi hutang terutama hutang jangka pendek seperti kartu kredit. Ketiga, ingatlah pentingnya investasi yang akan memberikan keamanan dana atau berisiko kecil seperti investasi logam mulia maupun deposito.
Menyilaukan, Tapi Jangan Sampai Terbutakan oleh Pensiun Dini.
Pensiun dini memang menggoda banyak orang, selain karena nominalnya yang relatif besar juga kesempatan untuk berwirausaha bagi karyawan yang memiliki mimpi untuk menjadi bos atas dirinya sendiri. Akan tetapi, tanpa perencanaan dan pengelolaan yang tepat, keputusan pensiun dini justru bisa menjadi ancaman bagi seseorang karena silau terhadap nominalnya dan lupa atas kewajiban yang seharusnya dilunasi lebih dulu.Maka dari itu jika Anda belum memiliki kebutuhan mendesak untuk pensiun dini atau tidak ada rancangan ke depan yang jelas mengenai cara mengelola pensiun dini dan lebih baik berjalan pada track yang ada sekarang.
Post A Comment:
0 comments: