6 Perilaku yang Menunjukkan Anda Termasuk Manajer yang Buruk - Manajer atau pemimpin di sebuah institusi membuat seseorang harus mengemban tugas dan tanggung jawab yang besar.
Tidak hanya itu saja, sikap dan perilaku yang Anda tunjukkan kepada bawahan haruslah terpuji dan bisa menjadi contoh.
Agar Anda bisa berperan sebagai manajer yang efektif, pada kesempatan ini kami akan mencoba untuk menjelaskan tentang 6 perilaku yang menunjukan bahwa Anda termasuk manajer yang buruk.
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Perilaku seperti ini bisa timbul dan terjadi karena rasa ego di dalam diri sendiri dan merasa Anda yang paling mengetahui semuanya dengan baik.
Delegasikan dan berikan kepercayaan kepada bawahan Anda untuk bisa melakukan tugas dengan baik.
Saat melakukan tindakan seperti ini, Anda tidak akan bisa mendapatkan rasa hormat dari para karyawan.
Jika karyawan berbuat kesalahan yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan, ada cara yang lebih baik untuk memperbaikinya.
Ajak karyawan tersebut untuk berdiskusi secara pribadi dan menjelaskan kesalahan yang dilakukannya.
Dalam diskusi pribadi seperti ini, Anda juga bisa mengembangkan rencana perbaikan di masa depan.
Padahal cara seperti ini dan menutupi informasi penting berkaitan dengan kinerja perusahaan merupakan sebuah langkah yang buruk.
Tidak hanya itu saja, pemimpin yang keliru hanya meminta karyawan untuk fokus pada pekerjaan dan menganggap karyawan tidak akan memahami metrik atau scorecard.
Faktanya adalah orang-orang akan melakukan pekerjaan terbaik saat mereka memahami dengan jelas bagaimana hubungan pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang akan didapatkan.
Saat karyawan Anda tidak terlalu paham dengan istilah keuangan dan akuntansi atau ukuran scorecard, maka inilah tugas Anda untuk bisa mendidik mereka dengan tepat.
Jangan pernah memberikan kritik yang tidak spesifik, artinya kritik yang Anda lakukan tidak didasarkan para perilaku yang diamati sebenarnya.
Menjadi seorang manajer mengharuskan Anda untuk bisa mengetahui kebiasaan umpan balik yang buruk dan berusaha untuk menghilangkannya.
Belajar untuk membangun umpan balik yang positif sangat bermanfaat untuk membangun lingkungan kerja yang sehat, dimana setiap individu merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik.
Perilaku seperti ini bisa menghancurkan kepercayaan dan meredam kreativitas serta inovasi dari para karyawan.
Seorang manajer yang efektif pasti akan memberikan sorotan secara langsung kepada karyawan yang memiliki kinerja dan prestasi.
Jangan mencuri perhatian atas sesuatu yang tidak Anda lakukan, kecuali untuk kegagalan yang terjadi di dalam perusahaan.
Pemimpin yang efektif sangat memahami bahwa mereka bertanggung jawab atas kinerja dan anggota tim.
Artinya saat semua hal berjalan dengan benar, maka ia akan memberikan sorotan bahwa ini terjadi karena kinerja bersama.
Begitu juga saat terjadi kegagalan, maka ia akan menganggap bahwa ini merupakan kegagalan bersama yang harus dilalui.
Jika Anda masih memiliki 6 perilaku buruk yang ada di atas, itu artinya Anda perlu memperbaiki diri agar bisa menjadi seorang manajer atau pemimpin yang efektif.
Ada banyak sekali sumber pembelajaran yang bisa dilakukan meliputi seminar, workshop, atau pendidikan non-formal yang berkaitan dengan leadership.
Hanya saja aktivitas pembelajaran di atas membutuhkan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan.
Tidak hanya itu saja, sikap dan perilaku yang Anda tunjukkan kepada bawahan haruslah terpuji dan bisa menjadi contoh.
Agar Anda bisa berperan sebagai manajer yang efektif, pada kesempatan ini kami akan mencoba untuk menjelaskan tentang 6 perilaku yang menunjukan bahwa Anda termasuk manajer yang buruk.
Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
6 Perilaku yang Menunjukkan Anda Termasuk Manajer yang Buruk
1. Melakukan Tindakan yang Keliru Dalam Memimpin
Jika Anda merasa bahwa menghabiskan banyak waktu untuk memberi tahu apa yang harus dilakukan oleh karyawan adalah hal yang baik, maka Anda harus segera memperbaiki pola pikir seperti ini.Perilaku seperti ini bisa timbul dan terjadi karena rasa ego di dalam diri sendiri dan merasa Anda yang paling mengetahui semuanya dengan baik.
Delegasikan dan berikan kepercayaan kepada bawahan Anda untuk bisa melakukan tugas dengan baik.
2. Mengkritik Bawahan di Depan Umum
Tidak ada orang yang suka dikritik apalagi saat Anda menyampaikan kritik dan perilaku buruk seorang karyawan di depan umum.Saat melakukan tindakan seperti ini, Anda tidak akan bisa mendapatkan rasa hormat dari para karyawan.
Jika karyawan berbuat kesalahan yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan, ada cara yang lebih baik untuk memperbaikinya.
Ajak karyawan tersebut untuk berdiskusi secara pribadi dan menjelaskan kesalahan yang dilakukannya.
Dalam diskusi pribadi seperti ini, Anda juga bisa mengembangkan rencana perbaikan di masa depan.
3. Tidak Berbagi Informasi Tentang Kinerja Perusahaan Dengan Anggota Tim
Banyak manajer perusahaan yang berpikir bahwa karyawan tidak peduli dengan gambaran yang besar dan kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan.Padahal cara seperti ini dan menutupi informasi penting berkaitan dengan kinerja perusahaan merupakan sebuah langkah yang buruk.
Tidak hanya itu saja, pemimpin yang keliru hanya meminta karyawan untuk fokus pada pekerjaan dan menganggap karyawan tidak akan memahami metrik atau scorecard.
Faktanya adalah orang-orang akan melakukan pekerjaan terbaik saat mereka memahami dengan jelas bagaimana hubungan pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang akan didapatkan.
Saat karyawan Anda tidak terlalu paham dengan istilah keuangan dan akuntansi atau ukuran scorecard, maka inilah tugas Anda untuk bisa mendidik mereka dengan tepat.
4. Memberikan Umpan Balik yang Merusak
Umpan balik merupakan salah satu alat yang kuat untuk memperbaiki kinerja karyawan, namun jika Anda melakukannya dengan buruk bisa menjadi racun dan menghilangkan semangat dan kinerja karyawan.Jangan pernah memberikan kritik yang tidak spesifik, artinya kritik yang Anda lakukan tidak didasarkan para perilaku yang diamati sebenarnya.
Menjadi seorang manajer mengharuskan Anda untuk bisa mengetahui kebiasaan umpan balik yang buruk dan berusaha untuk menghilangkannya.
Belajar untuk membangun umpan balik yang positif sangat bermanfaat untuk membangun lingkungan kerja yang sehat, dimana setiap individu merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik.
5. Melakukan Klaim Atas Pekerjaan Anggota Tim
Melakukan pencurian ide dan mengklaim prestasi yang dilakukan oleh karyawan atau tim kerja merupakan salah satu ciri manajer yang tidak kompeten.Perilaku seperti ini bisa menghancurkan kepercayaan dan meredam kreativitas serta inovasi dari para karyawan.
Seorang manajer yang efektif pasti akan memberikan sorotan secara langsung kepada karyawan yang memiliki kinerja dan prestasi.
Jangan mencuri perhatian atas sesuatu yang tidak Anda lakukan, kecuali untuk kegagalan yang terjadi di dalam perusahaan.
6. Suka Menyalahkan Orang Lain
Suka menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi di dalam tim kerja merupakan perilaku yang tidak sepantasnya dilakukan oleh manajer.Pemimpin yang efektif sangat memahami bahwa mereka bertanggung jawab atas kinerja dan anggota tim.
Artinya saat semua hal berjalan dengan benar, maka ia akan memberikan sorotan bahwa ini terjadi karena kinerja bersama.
Begitu juga saat terjadi kegagalan, maka ia akan menganggap bahwa ini merupakan kegagalan bersama yang harus dilalui.
Jika Anda masih memiliki 6 perilaku buruk yang ada di atas, itu artinya Anda perlu memperbaiki diri agar bisa menjadi seorang manajer atau pemimpin yang efektif.
Ada banyak sekali sumber pembelajaran yang bisa dilakukan meliputi seminar, workshop, atau pendidikan non-formal yang berkaitan dengan leadership.
Hanya saja aktivitas pembelajaran di atas membutuhkan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan.
Post A Comment:
0 comments: