3 Sumber Dana untuk Biayai Kuliah Kamu Sendiri - Kamu baru saja lulus dari SMA? Sudah tahu mau lanjut kuliah atau kerja? Atau mau dua-duanya?
Pertanyaan terakhir ini cukup menjadi tantangan bagi para kaum muda, terutama bagi para lulusan SMA atau SMK. Mau kemana setelah lulus SMA atau SMK? Pilihannya, kalian bisa melanjutkan studi kuliah, bekerja, atau menganggur. Semuanya tergantung pada keputusan masing-masing individu. Mengapa? Karena sejatinya setelah seseorang lulus SMA atau SMK (atau sekolah setingkat itu) sebenarnya sudah mampu dikatakan dewasa secara umur. Sudah layak dan pantas bila kalian memutuskan apa yang ingin kalian kejar dan mimpi apa yang ingin kalian wujudkan. Meski terlalu dini untuk berbicara mengenai “ingin menjadi apa nantinya” namun keputusan kalian saat ini sangat berdampak pada kehidupan kalian untuk jangka panjang.
Bila kamu memilih untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, tepuk tangan meriah akan kamu dapatkan. Mengapa? Karena keputusan untuk kuliah sebenarnya didasari oleh dua hal: kemampuan otak dan kemampuan finansial. Kemampuan otak tidak sepenuhnya mengenai kecerdasan intelektual namun juga kesadaran dan niat. Selain itu kita tahu bahwa tidak bisa dipungkiri lagi biaya pendidikan terus naik, terutama untuk biaya pendidikan di bangku kuliah yang terbilang tinggi. Maka tak jarang lulusan SMA yang pada akhirnya tidak bisa melanjutkan pendidikan akibat terhambat masalah biaya.
Di zaman yang canggih dan jauh lebih fleksibel sekarang ini, masalah biaya pendidikan mulai didukung oleh banyak pihak. Beberapa bahkan memberikan sumbangsih yang bisa dikatakan cukup besar kepada para siswa berprestasi untuk dapat melanjutkan studinya. Harapannya adalah supaya para bibit unggul ini menjadi pribadi yang berpendidikan tinggi dan memajukan Indonesia, meski kita juga tahu bahwa beberapa di antaranya menaruh harapan akan feedback berupa kontrak kerja dengan mereka yang mendapatkan sumbangsih pendidikan dari pihak tertentu tersebut.
Kamu ingin melanjutkan studi namun terhambat masalah biaya? Berikut ini adalah beberapa sumber dana untuk membantu kamu membayar biaya kuliah sendiri tanpa bantuan orang tua
Poin yang satu ini akan menjadi peluang besar bagi kamu sekalian yang ingin melanjutkan studi tanpa harus membebani orang tua. Kamu harus aktif mencari beasiswa yang bisa memberikan biaya pendidikanmu selama duduk di bangku kuliah. Memang tidak mudah, namun informasi untuk mendapatkan beasiswa telah disebar dengan mudah. Lewat internet, koran, radio, pengumuman di papan publik, mana yang tidak menjadi lahan informasi? Kuncinya hanya niatmu untuk mencari informasi terus menerus dan coba untuk apply permohonan beasiswa.
Selain kamu sudah dimudahkan dalam informasi yang disebar melalui berbagai media, beruntunglah kamu karena sekarang berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga swasta serta berbagai sektor perusahaan yang menyediakan berbagai jenis beasiswa mulai dari parsial hingga beasiswa penuh. Jenis beasiswa ini juga beragam bisa mulai dari awal masuk kuliah atau mungkin bisa diajukan ketika kamu sudah berada di tengah semester.
Beasiswa yang disebar sekarang pun tak terbatas untuk pembiayaan pendidikan di bangku kuliah di dalam negeri saja namun juga di luar negeri. Bahkan negara tetangga kita, Singapore, kerap kali membuka kesempatan mendapatkan beasiswa sejak ingin masuk SMA di Singapore. Tujuannya agar lebih bisa menguasai bahasa Inggris dan menyamakan level pendidikan di sana sebelum masuk dalam universitas di Singapore. ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Kuliah itu memang keras. Tapi hidupmu akan lebih keras lagi bila tidak kuliah apalagi bekerja. Mengapa? Di bangku kuliah, kamu akan mendapatkan berbagai teori ilmu dan di dunia bekerja kamu akan dapat mengaplikasikan teori, mendapat informasi yang lebih realistis mengenai teori, sehingga bisa jadi kamu mendapat solusi yang lebih baik dalam menghadapi berbagai masalah yang kaitannya dengan pekerjaanmu nantinya.
Kalau kamu mau cek untuk informasi beasiswa dalam negeri, coba terus pantau informasi beasiswa S1 yang mungkin ada dari beberapa perusahaan maupun lembaga berikut:
Bidik Misi
Djarum Foundation
Sampoerna Foundation
ASTRA
Yayasan Orbit Ainun Habibie
Mau kuliah S2? Ada juga beasiswanya dan tidak jarang diadakan melalui kerja sama pemerintah Indonesia dengan berbagai negara, sebagai contoh:
Swedish Scholarship for International Students
Fulbright Foreign Student Program
Australian Awards Scholarship
Erasmus Mundus
Monbukagakusho
Kata siapa cari beasiswa susah?
Poin terakhir ini bisa jadi menjadi pilihan terakhir bila poin 1 dan 2 kamu rasa tidak bisa dilakukan untuk alasan-alasan tertentu yang (seharusnya) masuk akal. Bila kamu memang harus mengajukan pinjaman untuk pembiayaan kuliah, perhatikan 2 hal berikut yang harus kamu garis bawahi sebelum menunjuk siapa pihak yang kamu rasa bisa memberikan pinjaman.
1. Hindari Renternir
Pilihlah orang yang benar-benar mapan dan dekat denganmu bila kamu benar-benar harus meminjam uang untuk keperluan ini. Mengapa kamu harus menghindari peminjaman dari renternir? Kamu tidak bisa menjamin kapan kamu bisa melunasi semua pinjamanmu beserta bunganya, bahkan sekalipun kamu meminjam, kamu mungkin harus tetap mencari pekerjaan untuk membayar cicilan pinjamanmu beserta bunganya. Dua kali kerja? Ya. Tapi untuk beberapa kasus tertentu memang pinjaman menjadi alternatif terbaik dalam pembiayaan. Hanya saja, hindari peminjaman dari renternir untuk menghindari resiko yang mungkin akan membuntuti.
Sebelum mengajukan pinjaman, ada baiknya bila kamu mengkalkulasi biaya total yang akan terjadi selama kamu kuliah, yang bisa mencakup biaya kuliah (normalnya selama 8 semester), biaya hidup, dan kebutuhan lain-lain selama kuliah. Hal ini jelas akan mempengaruhi nominal pinjamanmu. Selain itu, kamu harus mempertahankan prestasimu untuk mendukung kuliahmu selesai pada waktunya yang pada akhirnya tidak mengharuskan kamu membayar uang kuliah untuk beberapa semester yang tertunda atau mengulang.
Nah, kamu tidak perlu khawatir lagi untuk pembiayaan kuliahmu meski kamu tidak tergantung pada orang tua karena banyak sekali pihak yang bisa membantumu. Tetapi pihak utama yang bisa membuat keadaanmu lebih baik adalah kamu sendiri. Jadi pada intinya, berjuanglah untuk pendidikanmu dan berjuanglah untuk hidupmu!Beasiswa SMA maupun S1 hingga S3 semuanya ada tersebar di zaman serba canggih ini.
Merasa tidak cukup pintar untuk memenuhi syarat pengajuan beasiswa? Niatmu untuk belajar dan menambah ilmu saja tidak cukup. Biaya pendidikanmu tidak hanya lunas dari sekedar niat belajar. Dosenmu mungkin hanya akan tersenyum sinis bila kamu sekedar bilang “Saya akan niat belajar, Pak, Bu!” Jika kamu memang merasa tidak mampu untuk mengajukan beasiswa sebagai bantuan pembiayaan pendidikanmu, maka kamu harus berjuang dengan cara lain, misalnya cari kerja.
Mencari pekerjaan ini tidak harus pekerjaan yang full time. Kamu juga bisa mengajukan diri ke beberapa tempat usaha sebagai pekerja part time atau paruh waktu. Kerahkan tenagamu untuk bekerja dan mengumpulkan uang. Malu? Mengapa harus malu? Bahkan mahasiswa sekarang justru memiliki harga diri yang lebih tinggi ketika mereka bisa mendapatkan uang dari hasil usaha dan bekerja sendiri daripada hanya sekedar menggantungkan segala kebutuhannya pada orang tua.
Mau jadi apa? Jangan tanya. Banyak sekali pebisnis yang membutuhkan jasa mahasiswa pekerja paruh waktu. Beranikan dirimu untuk mengajukan lamaran bekerja paruh waktu sebagai penjaga toko, penjaga rumah makan, reseller atau bagian marketing toko, bisa juga sebagai pengajar untuk anak-anak sekolah di sekitar rumah atau lingkungan kampus, atau berjualan secara online. Semuanya akan tetap menghasilkan penghasilan yang layak bila kamu kerjakan sepenuh hati.
Pertanyaan terakhir ini cukup menjadi tantangan bagi para kaum muda, terutama bagi para lulusan SMA atau SMK. Mau kemana setelah lulus SMA atau SMK? Pilihannya, kalian bisa melanjutkan studi kuliah, bekerja, atau menganggur. Semuanya tergantung pada keputusan masing-masing individu. Mengapa? Karena sejatinya setelah seseorang lulus SMA atau SMK (atau sekolah setingkat itu) sebenarnya sudah mampu dikatakan dewasa secara umur. Sudah layak dan pantas bila kalian memutuskan apa yang ingin kalian kejar dan mimpi apa yang ingin kalian wujudkan. Meski terlalu dini untuk berbicara mengenai “ingin menjadi apa nantinya” namun keputusan kalian saat ini sangat berdampak pada kehidupan kalian untuk jangka panjang.
3 Sumber Dana untuk Biayai Kuliah Kamu Sendiri |
Bila kamu memilih untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, tepuk tangan meriah akan kamu dapatkan. Mengapa? Karena keputusan untuk kuliah sebenarnya didasari oleh dua hal: kemampuan otak dan kemampuan finansial. Kemampuan otak tidak sepenuhnya mengenai kecerdasan intelektual namun juga kesadaran dan niat. Selain itu kita tahu bahwa tidak bisa dipungkiri lagi biaya pendidikan terus naik, terutama untuk biaya pendidikan di bangku kuliah yang terbilang tinggi. Maka tak jarang lulusan SMA yang pada akhirnya tidak bisa melanjutkan pendidikan akibat terhambat masalah biaya.
Di zaman yang canggih dan jauh lebih fleksibel sekarang ini, masalah biaya pendidikan mulai didukung oleh banyak pihak. Beberapa bahkan memberikan sumbangsih yang bisa dikatakan cukup besar kepada para siswa berprestasi untuk dapat melanjutkan studinya. Harapannya adalah supaya para bibit unggul ini menjadi pribadi yang berpendidikan tinggi dan memajukan Indonesia, meski kita juga tahu bahwa beberapa di antaranya menaruh harapan akan feedback berupa kontrak kerja dengan mereka yang mendapatkan sumbangsih pendidikan dari pihak tertentu tersebut.
Kamu ingin melanjutkan studi namun terhambat masalah biaya? Berikut ini adalah beberapa sumber dana untuk membantu kamu membayar biaya kuliah sendiri tanpa bantuan orang tua
1. Dari Beasiswa
Poin yang satu ini akan menjadi peluang besar bagi kamu sekalian yang ingin melanjutkan studi tanpa harus membebani orang tua. Kamu harus aktif mencari beasiswa yang bisa memberikan biaya pendidikanmu selama duduk di bangku kuliah. Memang tidak mudah, namun informasi untuk mendapatkan beasiswa telah disebar dengan mudah. Lewat internet, koran, radio, pengumuman di papan publik, mana yang tidak menjadi lahan informasi? Kuncinya hanya niatmu untuk mencari informasi terus menerus dan coba untuk apply permohonan beasiswa.
Selain kamu sudah dimudahkan dalam informasi yang disebar melalui berbagai media, beruntunglah kamu karena sekarang berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga swasta serta berbagai sektor perusahaan yang menyediakan berbagai jenis beasiswa mulai dari parsial hingga beasiswa penuh. Jenis beasiswa ini juga beragam bisa mulai dari awal masuk kuliah atau mungkin bisa diajukan ketika kamu sudah berada di tengah semester.
Beasiswa yang disebar sekarang pun tak terbatas untuk pembiayaan pendidikan di bangku kuliah di dalam negeri saja namun juga di luar negeri. Bahkan negara tetangga kita, Singapore, kerap kali membuka kesempatan mendapatkan beasiswa sejak ingin masuk SMA di Singapore. Tujuannya agar lebih bisa menguasai bahasa Inggris dan menyamakan level pendidikan di sana sebelum masuk dalam universitas di Singapore. ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Kuliah itu memang keras. Tapi hidupmu akan lebih keras lagi bila tidak kuliah apalagi bekerja. Mengapa? Di bangku kuliah, kamu akan mendapatkan berbagai teori ilmu dan di dunia bekerja kamu akan dapat mengaplikasikan teori, mendapat informasi yang lebih realistis mengenai teori, sehingga bisa jadi kamu mendapat solusi yang lebih baik dalam menghadapi berbagai masalah yang kaitannya dengan pekerjaanmu nantinya.
Kalau kamu mau cek untuk informasi beasiswa dalam negeri, coba terus pantau informasi beasiswa S1 yang mungkin ada dari beberapa perusahaan maupun lembaga berikut:
Bidik Misi
Djarum Foundation
Sampoerna Foundation
ASTRA
Yayasan Orbit Ainun Habibie
Mau kuliah S2? Ada juga beasiswanya dan tidak jarang diadakan melalui kerja sama pemerintah Indonesia dengan berbagai negara, sebagai contoh:
Swedish Scholarship for International Students
Fulbright Foreign Student Program
Australian Awards Scholarship
Erasmus Mundus
Monbukagakusho
Kata siapa cari beasiswa susah?
2. Dari Pinjaman
Poin terakhir ini bisa jadi menjadi pilihan terakhir bila poin 1 dan 2 kamu rasa tidak bisa dilakukan untuk alasan-alasan tertentu yang (seharusnya) masuk akal. Bila kamu memang harus mengajukan pinjaman untuk pembiayaan kuliah, perhatikan 2 hal berikut yang harus kamu garis bawahi sebelum menunjuk siapa pihak yang kamu rasa bisa memberikan pinjaman.
1. Hindari Renternir
Pilihlah orang yang benar-benar mapan dan dekat denganmu bila kamu benar-benar harus meminjam uang untuk keperluan ini. Mengapa kamu harus menghindari peminjaman dari renternir? Kamu tidak bisa menjamin kapan kamu bisa melunasi semua pinjamanmu beserta bunganya, bahkan sekalipun kamu meminjam, kamu mungkin harus tetap mencari pekerjaan untuk membayar cicilan pinjamanmu beserta bunganya. Dua kali kerja? Ya. Tapi untuk beberapa kasus tertentu memang pinjaman menjadi alternatif terbaik dalam pembiayaan. Hanya saja, hindari peminjaman dari renternir untuk menghindari resiko yang mungkin akan membuntuti.
2. Pilih Layanan Pinjaman Yang Tepat
Daripada mengandalkan jasa renternir, akan lebih baik bila kamu mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan resmi yang bisa memberikan pinjaman tanpa agunan seperti bank-bank yang ada saat ini. Mahasiswa kini boleh mengajukan pinjaman yang nantinya dibayar secara cicilan tanpa agunan atau tanpa bunga. Hanya saja, syaratnya kamu harus memiliki pekerjaan tetap yang bisa menjamin bahwa kamu akan melunasi setiap cicilan yang sudah disepakati.Sebelum mengajukan pinjaman, ada baiknya bila kamu mengkalkulasi biaya total yang akan terjadi selama kamu kuliah, yang bisa mencakup biaya kuliah (normalnya selama 8 semester), biaya hidup, dan kebutuhan lain-lain selama kuliah. Hal ini jelas akan mempengaruhi nominal pinjamanmu. Selain itu, kamu harus mempertahankan prestasimu untuk mendukung kuliahmu selesai pada waktunya yang pada akhirnya tidak mengharuskan kamu membayar uang kuliah untuk beberapa semester yang tertunda atau mengulang.
Nah, kamu tidak perlu khawatir lagi untuk pembiayaan kuliahmu meski kamu tidak tergantung pada orang tua karena banyak sekali pihak yang bisa membantumu. Tetapi pihak utama yang bisa membuat keadaanmu lebih baik adalah kamu sendiri. Jadi pada intinya, berjuanglah untuk pendidikanmu dan berjuanglah untuk hidupmu!Beasiswa SMA maupun S1 hingga S3 semuanya ada tersebar di zaman serba canggih ini.
3. Cari Kerja
Merasa tidak cukup pintar untuk memenuhi syarat pengajuan beasiswa? Niatmu untuk belajar dan menambah ilmu saja tidak cukup. Biaya pendidikanmu tidak hanya lunas dari sekedar niat belajar. Dosenmu mungkin hanya akan tersenyum sinis bila kamu sekedar bilang “Saya akan niat belajar, Pak, Bu!” Jika kamu memang merasa tidak mampu untuk mengajukan beasiswa sebagai bantuan pembiayaan pendidikanmu, maka kamu harus berjuang dengan cara lain, misalnya cari kerja.
Mencari pekerjaan ini tidak harus pekerjaan yang full time. Kamu juga bisa mengajukan diri ke beberapa tempat usaha sebagai pekerja part time atau paruh waktu. Kerahkan tenagamu untuk bekerja dan mengumpulkan uang. Malu? Mengapa harus malu? Bahkan mahasiswa sekarang justru memiliki harga diri yang lebih tinggi ketika mereka bisa mendapatkan uang dari hasil usaha dan bekerja sendiri daripada hanya sekedar menggantungkan segala kebutuhannya pada orang tua.
Mau jadi apa? Jangan tanya. Banyak sekali pebisnis yang membutuhkan jasa mahasiswa pekerja paruh waktu. Beranikan dirimu untuk mengajukan lamaran bekerja paruh waktu sebagai penjaga toko, penjaga rumah makan, reseller atau bagian marketing toko, bisa juga sebagai pengajar untuk anak-anak sekolah di sekitar rumah atau lingkungan kampus, atau berjualan secara online. Semuanya akan tetap menghasilkan penghasilan yang layak bila kamu kerjakan sepenuh hati.
Post A Comment:
0 comments: