Dapat Warisan Tak Terduga, Apa yang Mesti Dilakukan? - Kalau mendengar kata warisan, mungkin yang ada di benak banyak orang adalah kekayaan dalam bentuk uang yang diberikan dari seseorang atas hasil usahanya semasa hidup untuk diteruskan pada penerus yang namanya tercantum dalam surat warisan. Tidak semua orang menyadari betul bahwa dirinya merupakan pemilik nama calon penerima warisan dari seseorang, bisa saja kok orang tua kita kelak memang tak memberikan apa yang dimilikinya selama hidup kepada kita. Tapi bukan berarti kita tak memiliki kemungkinan untuk mendapatkan barang lungsur tersebut.
Apa jadinya ketika suatu saat kita mendapatkan warisan? Perasaan campur antara terkejut dan bahagia mungkin. Tapi bukan tidak mungkin ketika mendapat kabar seperti ini, euforia yang kita alami menjadi terlalu besar dan menimbulkan ekspektasi yang berlebihan. Lebih parahnya lagi kalau kita pun tak tahu bentuk warisan seperti apa yang sesungguhnya akan kita terima nantinya. Jadi, bagaimana menghadapi situasi seperti ini?
Langkah pertama begitu mendapatkan kabar bahwa Anda tercatat sebagai penerima warisan seseorang, jangan langsung bahagia dan mengiyakan pernyataan tersebut. Telusuri lebih jauh dan pastikan lebih dulu sebelum mengambil tindakan lanjut. Mendapati diri kita menerima warisan tak terduga dan langsung mengiyakan itu ibarat mendapat kucing dalam karung. Anda masih berhak untuk meminta waktu guna menimbang dan memikirkan lebih jauh keputusan yang akan diambil.
Mengapa tak langsung diambil? Ya, karena Anda pun tak tahu pasti bentuk warisan yang akan Anda nikmati itu. Anda tak bisa menanyakan apa bentuk warisan yang diturunkan pada Anda secara langsung pada pihak notaris yang menjadi perantara. Pilihan jawaban (sekaligus hak) Anda hanyalah menjawab iya atau tidak.
Menelusuri asal usul warisan tersebut bisa jadi dengan menanyakan pada kerabat maupun orang terdekat almarhum yang meninggalkan warisan tersebut. Untuk apa? Tentu untuk mengetahui nilai warisan yang diberikan. Tak harus diterima, Anda memiliki hak untuk menolaknya. Tapi ada yang harus Anda sadari penuh bahwa ketika Anda memutuskan untuk menerima warisan tersebut, segala pembayaran beban dan hibah dalam warisan harus ditanggung oleh pihak penerima. Jadi, jika Anda merasa ragu dan tak sanggup untuk menerima konsekuensi dari keputusan menerima warisan itu, jangan paksakan diri Anda untuk bahagia dalam zona yang salah karena bisa jadi itu hanya ilusi awal untuk membujuk Anda menerima warisan tersebut.
Sebelum Anda memutuskan lebih lanjut, jangan lupa bahwa Anda memiliki kewajiban sekarang untuk membayar bea perolehan atas warisan tersebut. Misalkan Anda menerima warisan tanah, maka Anda harus membayar bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dan dilengkapi dengan berbagai dokumen kematian dan surat keterangan waris. Ada baiknya juga Anda segera melakukan balik nama atas aset tersebut guna kedudukan Anda bisa lebih kuat di mata hukum.
Lantas, setelah urusan legalitas selesai pun jangan langsung mengambil keputusan secara gamblang untuk menjualnya sehingga Anda bisa mendapatkan bentuk cairnya. Ada baiknya Anda meninjau lebih dulu warisan tersebut. Dan bila ternyata Anda tertarik terhadap warisan tersebut, untuk apa dijual?
Lain lagi jika ternyata warisan non tunai yang diberikan pada Anda berupa perhiasan yang tak jarang menyimpan nilai kenangan. Sebenarnya jika memang ada unsur ini, sangat tidak disarankan bagi Anda untuk menjualnya kecuali suatu saat Anda mengalami keadaan mendesak yang mengharuskan Anda melepas warisan tersebut guna menyelesaikan problematika yang menyudutkan Anda.
Tapi, jika Anda merasa memiliki waktu untuk belajar mengurus usaha yang diwariskan pada Anda tersebut, tidak ada salahnya mencoba mempertahankan warisan itu. Hanya perlu diingat jika memang Anda merasa tidak sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya, jangan terlalu lama untuk mengambil keputusan untuk melepas bisnis tersebut. Mengapa? Daripada bisnis atau usaha yang sudah dibangun dengan susah payah harus bangkrut, lebih baik dipertahankan orang lain.
Dapat Warisan Tak Terduga, Apa yang Mesti Dilakukan |
Apa jadinya ketika suatu saat kita mendapatkan warisan? Perasaan campur antara terkejut dan bahagia mungkin. Tapi bukan tidak mungkin ketika mendapat kabar seperti ini, euforia yang kita alami menjadi terlalu besar dan menimbulkan ekspektasi yang berlebihan. Lebih parahnya lagi kalau kita pun tak tahu bentuk warisan seperti apa yang sesungguhnya akan kita terima nantinya. Jadi, bagaimana menghadapi situasi seperti ini?
1. Jangan Malas Mencari Informasi Sebanyak-Banyaknya
Langkah pertama begitu mendapatkan kabar bahwa Anda tercatat sebagai penerima warisan seseorang, jangan langsung bahagia dan mengiyakan pernyataan tersebut. Telusuri lebih jauh dan pastikan lebih dulu sebelum mengambil tindakan lanjut. Mendapati diri kita menerima warisan tak terduga dan langsung mengiyakan itu ibarat mendapat kucing dalam karung. Anda masih berhak untuk meminta waktu guna menimbang dan memikirkan lebih jauh keputusan yang akan diambil.
Mengapa tak langsung diambil? Ya, karena Anda pun tak tahu pasti bentuk warisan yang akan Anda nikmati itu. Anda tak bisa menanyakan apa bentuk warisan yang diturunkan pada Anda secara langsung pada pihak notaris yang menjadi perantara. Pilihan jawaban (sekaligus hak) Anda hanyalah menjawab iya atau tidak.
Menelusuri asal usul warisan tersebut bisa jadi dengan menanyakan pada kerabat maupun orang terdekat almarhum yang meninggalkan warisan tersebut. Untuk apa? Tentu untuk mengetahui nilai warisan yang diberikan. Tak harus diterima, Anda memiliki hak untuk menolaknya. Tapi ada yang harus Anda sadari penuh bahwa ketika Anda memutuskan untuk menerima warisan tersebut, segala pembayaran beban dan hibah dalam warisan harus ditanggung oleh pihak penerima. Jadi, jika Anda merasa ragu dan tak sanggup untuk menerima konsekuensi dari keputusan menerima warisan itu, jangan paksakan diri Anda untuk bahagia dalam zona yang salah karena bisa jadi itu hanya ilusi awal untuk membujuk Anda menerima warisan tersebut.
2. Perlakuan Terhadap Warisan Aset Barang atau Non Tunai
Apabila Anda menerima warisan tak terduga tersebut, perlu Anda ketahui bahwa beberapa jenis warisan memiliki perlakuan yang berbeda - tentu dengan tujuan untuk kepentingan Anda sendiri. Maka dari awal dikatakan penting untuk mengetahui jenis warisan apa yang Anda dapatkan. Jika Anda mendapatkan jenis warisan aset barang atau non tunai, perlakuannya tentu berbeda dengan warisan tunai. Bagaimana keputusannya? Mendiamkan atau menjualnya?Sebelum Anda memutuskan lebih lanjut, jangan lupa bahwa Anda memiliki kewajiban sekarang untuk membayar bea perolehan atas warisan tersebut. Misalkan Anda menerima warisan tanah, maka Anda harus membayar bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dan dilengkapi dengan berbagai dokumen kematian dan surat keterangan waris. Ada baiknya juga Anda segera melakukan balik nama atas aset tersebut guna kedudukan Anda bisa lebih kuat di mata hukum.
Lantas, setelah urusan legalitas selesai pun jangan langsung mengambil keputusan secara gamblang untuk menjualnya sehingga Anda bisa mendapatkan bentuk cairnya. Ada baiknya Anda meninjau lebih dulu warisan tersebut. Dan bila ternyata Anda tertarik terhadap warisan tersebut, untuk apa dijual?
Lain lagi jika ternyata warisan non tunai yang diberikan pada Anda berupa perhiasan yang tak jarang menyimpan nilai kenangan. Sebenarnya jika memang ada unsur ini, sangat tidak disarankan bagi Anda untuk menjualnya kecuali suatu saat Anda mengalami keadaan mendesak yang mengharuskan Anda melepas warisan tersebut guna menyelesaikan problematika yang menyudutkan Anda.
3. Perlakuan Terhadap Warisan Usaha
Jenis warisan lain yang mungkin saja Anda terima adalah warisan usaha. Bisa jadi usaha toko, warung, maupun perusahaan jasa. Bukan perkara mudah menerima warisan usaha, apalagi jika kita sadar bahwa usaha tersebut bukan passion kita. Belum soal kemampuan yang harus dimiliki untuk mengelola usaha yang mungkin kita tidak tertarik. Bukannya menguntungkan, Anda justru bisa bangkrut karena menerima warisan ini. Jangan lupa bahwa di dalam usaha itu Anda juga harus bisa mengatur orang lain agar bisa bekerja sama dan satu visi misi untuk memajukan bisnis tersebut. Kalau Anda merasa tidak sanggup menangani tantangan tersebut, tidak ada salahnya juga menyerahkan pengelolaannya pada orang lain. Atau jika memang Anda sungguh-sungguh tidak tertarik, menjual usaha tersebut bisa jadi opsi terakhir.Tapi, jika Anda merasa memiliki waktu untuk belajar mengurus usaha yang diwariskan pada Anda tersebut, tidak ada salahnya mencoba mempertahankan warisan itu. Hanya perlu diingat jika memang Anda merasa tidak sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya, jangan terlalu lama untuk mengambil keputusan untuk melepas bisnis tersebut. Mengapa? Daripada bisnis atau usaha yang sudah dibangun dengan susah payah harus bangkrut, lebih baik dipertahankan orang lain.
Post A Comment:
0 comments: